Tulisan ini berkisah tentang seseorang
laki-laki hebat yang sangat menginspirasi saya,seseorang yang
inspirasional,tekun bekerja,suka membantu sesama dan rajin dalam beribadah
kepada Allah azzawajalla. Beliau adalah seorang pedagang sembako sukses yang
berasal dari sebuah daerah pelosok Banjarnegara yaitu Desa Punggelan .Pedagang
tersebut bernama Bapak Jumadi ,letak tempat beliau berdagang atau berusaha
yaitu di sebuah toko di depan pertigaan Pasar Manis Desa Punggelan Kecamatan
Punggelan .
Beliau lahir pada tanggal 10 Juli 1972 di
Banjarnegara dan beliau seorang lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
atau sekarang lebih di kenal sebagai Sekolah Menengah Atas (SMA).Latar belakang
ayah beliau adalah pedagang
petai,kelapa,dan palawija lainnya yang berdagang setiap hari Pon dan Kliwon dalam kalender
jawa, lalu latar belakang ibu beliau dahulunya adalah pedagang beras dan jagung di Pasar
Manis namun kini beralih Bertani di kebun beliau sendiri.
Dari latar belakang inilah beliau memilih
menjadi seorang Pedagang, awal beliau berlatih menjadi pedagang di mulai Ketika SLTP/
SMP yaitu membantu ayah beliau berdagang dari rumah ke rumah,lalu saat SLTP/SMPjuga
beliau membantu saudaranya yaitu Bapak Sutarman sebagai karyawan di toko milik
Bapak Sutarman sampai lulus SMP,setelah lulus SMP beliau melanjutkan jenjang
Pendidikan ke SLTA/SMA di SMA 1 Purwareja Klampok,dan beliau ngekos di daerah
kiringan klampok,atas izin Allah azzawajalla beliau ngekos di kos-kosan seorang
pedagang sembako di Pasar Klampok, di sela kesibukan beliau belajar beliau
membantu pemilik kos yang notabenenya adalah pedagang beliau membantu
setiap setelah sholat Maghrib dan setiap
hari ahad beliau membantu di Pasar klampok .
Setelah lulus SLTA beliau sempat menjadi Pekerja
bangunan dalam proyek pembangunan Pasar Manis Punggelan pada tahun 1992,setelah
selesai proyek pembangunan pasar beliau di ajak oleh temannya untuk bekerja di
sebuah pabrik plastic di daerah Ungaran Semarang Jawa Tengah,lalu pindah
bekerja ke daerah Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat di Perusahan Pembuat
berbagai macam Roti.
Sekian lama
merantau akhirnya beliau pulang
ke Banjarnegara di karenakan orang tua tidak memperbolehkan untuk merantau
lagi. Saat di Banjarnegara beliau di beri sebidang tanah oleh orang tua nya
untuk tempat usaha atau berdagang sembako, beliau memilih sembako karena saat
itu kebutuhan pokok yang di butuhkan di
desa adalah sembako, beliau memulai berdagang pada tahun 1994 dengan modal awal
satu juta rupiah dari pinjaman saudara,
beliau tidak meminjam ke bank karena pada saat itu beliau belum bisa memenuhi
syarat sebagai peminjam.
Cara beliau menjalankan usaha sembako pada
waktu itu belum menggunakan ilmu manajemen modern dikerenakan beliau hanya
lulusan SLTA, beliau menjalankan usahanya dengan otodidak menggunakan pengalam
beliau dahulu saat membantu orangtuanya berdagang di pasar dan saat beliau
ngekost di daerah Purwareja Klampok .
Menurut beliau manfaat menjadi seorang
pedagang adalah kita tidak bergantung gaji pada atasan atau bos,bisa membuka
lapangan pekerjaan untuk orang lain di sekitar Desa Punggelan,membangun atau
menjalin silaturahmi dengan para pembeli,pedagang lain,dan juga karyawan beliau.
Setelah berjalannya waktu terjadi berbagai
terpaan cobaan dalam berdagang ,pada tahun 1998 dimana terjadi krisis ekonomi
di Indonesia sangat berdampak pada usaha beliau di mana terjadi kelangkaan
barang yang berakibat pada kenaikan harga bahan pokok,lalu di tahun 2020 terjadi peristiwa besar yaitu
covid 19 yang berefek ke berbagai bidang salah satunya transportasi dan
perdagangan,lalu beliau membuat inovasi dalam berdagang yaitu dengan
menggunakan metode Cash on Delivery (COD) atau lebih di kenal di Desa beliau Sebagai
bayar di tempat ,karena sudah banyaknya warga sekitar yang menggunakan aplikasi
whattsapp maka pemesanan barang di tengah pandemi menggunakan system pemesanan
dahulu lalu di kirim setelah itu di bayar Ketika barang sudah sampai di tempat
pelaggan,sebuah metode yang cukup baru bagi warga desa yang berada di
Punggelan.
Selain pandemi, hambatan dalam berdagang pada
saat sekarang ini adalah bagaimana memenuhi permintaan konsumen
di tengah kelangkaan barang dan kenaikan harga barang pokok.Bagi beliau dalam
berdagang memiliki sebuah perinsip yaitu pelanggan adalah raja dan penjual
adalah pelayan, di mana kita harus siap melayani permintaan para pelanggan dan
ikhtiar beliau dalam berdagang adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan
memberi barang terbaik bagi para pelanggannya,apabila barang tersebut ada
kerusakan ataupun mendekati masa kadaluarsa maka tidak di beri pada pelanggan
karena kejujuran lah yang membuat usaha itu lancar,ungkap beliau saat di
wawancarai oleh penulis.
Dari beliaulah saya belajar bagaimana cara
menjadi seorang pedagang yang merintis usaha dari bawah dan bisa menjadi sukses
sampe sekarang ini, dimana sukses bukan hanya di rasakan oleh beliau sendiri
namun juga di rasakan oleh orang di sekitarnya .
Penulis : Daffa Fahri Zain (mahasiswa
Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)