Media dalam Meningkatkan Keterampilan Belajar

Media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam upaya meningkatkan keterampilan belajar siswa. Keterampilan belajar siswa merupakan suatu keterampilan yang terdapat dalam diri siswa serta untuk mengetahui seberapa berhasilnya dan seberapa pahamnya siswa dalam belajar. Siswa cenderung akan terlihat jenuh jika dalam proses pembelajaran tidak ada interaksi serta kurangnya imajinasi dalam penyajian materi oleh guru.

Media pembelajaran yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan siswa akan menciptakan suasana kelas yang aktif dan kondusif. Siswa akan lebih mudah menyerap materi yang disajikan dan terdorong untuk aktif berkomunikasi baik dengan guru maupun dengan siswa lainnya. Sehingga dengan adanya media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa seperti bertanya jawab, berdiskusi, belajar kelompok, dan sebagainya.

Lalu jenis media pembelajaran apa yang biasanya digunakan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran di kelas? Menurut sepengetahuan saya, bahwa ketika guru sedang mengajar di kelas itu menggunakan jenis media pembelajaran multimedia yang sudah tersedia di laptop atau komputer melalui internet. Seperti power point, kelas virtual, video pembelajaran dengan animasi yang menarik perhatian siswa dan mendidik untuk siswa, podcast animasi yang mendidik untuk siswa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dinilai penting karena dapat menarik perhatian siswa.

Dengan adanya perhatian siswa maka proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Akan tetapi, jika melihat saat ini media pembelajaran sudah banyak menggunakan media digital, yang mana mungkin terdapat banyak sisi negatifnya daripada sisi positifnya seperti siswa menjadi candu dengan fasilitas yang ada bukan pada isi pembelajarannya. Dengan pernyataan di atas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh media pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan belajar pada siswa.

Saya dapat menyimpulkan bahwa pada intinya media pembelajaran dapat mempermudah guru atau tenaga pengajar pada saat proses  pembelajaran. Karena dapat mempermudah peserta didik dalam menerima dan memahami informasi atau materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di kelas, sehingga peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Maka dengan hasil belajar yang memuaskan, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Selanjutnya, menurut Azhar Arsyad dalam kutipan Yunani, terdapat lima alasan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran, yaitu antara lain: Pertama, meningkatkan kemampuan pendidik. Kedua, meningkatkan mutu pembelajaran. Ketiga, memenuhi kebutuhan siswa. Keempat, memenuhi tuntutan paradigma baru. Kelima, memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu, media pembelajaran memiliki berbagai urgensi dalam proses pembelajaran di sekolah bagi guru atau pendidik dan bagi siswa atau peserta didik.

Kalau bagi guru, media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, memudahkan guru dalam mengefektifkan waktu, dan menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan bagi siswa, pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran yaitu pembelajaran lebih efektif, meningkatkan daya tarik dan minat siswa, mengembangkan kreativitas, dan proses pembelajaran akan menjadi lebih baik.

Kemudian, media dalam pembelajaran bermanfaat sebagai alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara komunikasi untuk menyampaikan informasi yang berupa ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, pemanfaatan media kerap digunakan sebagai sarana untuk memotivasi terjadinya perilaku positif dari penggunanya. Untuk tujuan memotivasi, pemanfaatan media mencakup upaya yang dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi dari penggunanya. Dalam hal ini, diketahui juga bahwa landasan penggunaan media dalam pembelajaran harus dapat dilaksanakan dengan penuh bijaksana dan hikmah, agar guru atau pendidik dan peserta didik dapat menjalin komunikasi yang baik, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.

Penulis : Hamnah Amalia Syahidah (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama