Toleransi antar Umat Beragama dalam Bertetangga

Kehidupan merupakan suatu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada setiap makhluk. Kita sebagai salah satu makhluknya dapat merasakan anugerah tersebut yaitu berupa kasih sayang . Kasih sayang ini dapat kita lihat bahwa sampai detik ini kita masih dapat merasakan nikmatnya kehidupan yang dihaiasi bumbu-bumbu kecantikan bintang-bintang dimalam hari, hijaunya dedaunan, dan udara yang sejuk yang itu semua merupakan bonus tambahan dari bentuk kasih tuhan kepada makhluknya.

 Coba perhatikanlah para manusia yang merupakan salah satu ciptaan terbaik tuhan dan spesial ini dengan segala kelebihannya yang telah Tuhan berikan. Namun, manusia masih saja berbuat kerusakan dimuka bumi, saling menumpahkan darah sesama saudaranya sendiri bahkan angkuh seakan-akan mereka merasa sebagai manusia menjadi makhluk yang paling besar. Namun yang menjadi pertanyaan apakah Tuhan akan murka terhadap ciptaan mereka ? tentu saja tidak. Tuhan maha kaya dan maha besar sehingga tidak akan rugi dan miskin jika semua makhluk ciptaannya sekalipun tidak taat kepadanya. Maha suci Allah tuhan seluruh alam yang sampai saat ini masih diberikan nikmat kehidupan sehingga saya masih diberikan kesehatan untuk bersosial dengan manusia yang lainnya.

Bersosialisasi merupakan bentuk dari perilaku yang menunjukkan bahwa setiap manusia itu hidup dan juga bernyawa secara hakikat. Hidup bersosial merupakan sebuah kelebihan atau bisa dikatakan sebagai anugerah terbesar Tuhan saat menciptakan manusia sebagai hamba nya. Dengan melakukan sosialisasi antar manusia satu dengan yang lainnya kita akan tahu arti dari sebuah kehidupan. Namun, manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial pasti ada potensi baik hal positif atau negatif yang tergantung kepada prefektif dari diri sendiri. 

Bahasan ketuhanan atau penciptaan tidak terlepas dari pertanyaan setiap individu dalam diri manusia seperti bagaimana saya tercipta, siapa yang menciptakan besarnya alam semesta, kenapa ada ini itu, dan sebagainya. Pembahasan ketuhanan tidak bisa kita hindari selama kita masih didunia ini, karena pada hakikatnya manusia itu butuh sebuah pondasi atau penopang dari setiap keyakinan agar hidup ini lebih terarah. Dari keyakinan tersebut muncul berbagai agama dari berbagai perspektif individu atau setiap kalangan umat manusia. Fenomena ini sudah banyak terjadi pada zaman sebelum masehi.

Sebenarnya makna dari mengenal tuhan itu sendiri banyak dibahas dan dibicarakan diberbagai agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dengan banyaknya perbedaan yang diajarkan oleh masing-masing agama ini, dapat membuat para pengikutnya atau umatnya selalu senantiasa taat pada apa yang diperintahkan oleh agamanya. Saya sampai saat ini meyakini Tuhan adalah pencipta seluruh alam, Tuhan yang maha esa, Tuhan yang maha kaya, dan Tuhan yang maha pengasih melalui agama Islam. Apakah saya hanya percaya agama Islam dengan kacamata sebelah saja tanpa melihat agama yang lain bagaimana? tentu tidak.

Pada tulisan ini, saya membuat dengan bertujuan untuk bisa lebih memahami lagi bagaimana kondisi lingkungan masyarakat khususnya tetangga rumah saya yang di berada di Jalan Mawar, Gang Lawang Kuari, RT 1 / RW 1, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Disana saya memiliki tetangga dengan berbagai keyakinan agama masing-masing. Seperti depan rumah saya ada tetangga yang memeluk agama Konghucu, saya melihat mereka bertetangga dengan rukun, bahagia, dan sejahtera. Mereka bisa sejahtera karena bisnis yang mereka jalani yaitu cukup sukses dalam jual alat bagunan. Kemudian, setiap ada hari raya besar Cina mereka tidak sungkan untuk memberikan hadiah berupa kue Cina / jenang, jeruk, bahkan angpau ke tetangga dekatnya termasuk saya juga pernah menerimanya. Menurut mereka kegiatan seperti itu merupakan ibadah kepada Tuhan yang mereka yakini sehingga mereka begitu senang ketika dapat berbagi kepada sesama manusia. 

Namun, bagaimana saya sebagai seorang muslim dapat mengamalkan ajaran agama Islam yang dimana Allah SWT telah memerintahkan kepada hamba pada surah Al-Kafirun ayat terakhir, Allah SWT berfirman : “ bagimu agamamu, bagiku agamaku ”. Menurut penafsiran saya ayat ini telah memerintahkan kepada saya untuk tidak menggikuti ritual atau hari raya mereka ( tetangga Konghucu saya). Namun, disisi lain saya sebagai tetangga tidak merasa enak jika tidak mengucapkan atau datang bersilahturahim kerumahnya hanya untuk berbincang dalam rangka salam hangat antar tentangga namun pada saat itu tetangga saya sedang merayakan hari raya. 

Saya tahu Allah SWT sebenarnya maha tahu isi hati seorang hambanya dan Allah juga mencintai hambanya yang mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Oleh karena itu, diposisi saya yang ingin mengimplementasi ayat Alquran yang melarang untuk mengikuti ritual agama lain namun disisi lain saya sebagai tetangga tidak merasa enak jika tidak datang dihari rayanya. Namun, ada solusi dalam hal ini yang penting yaitu niat dan perkataan kita haruslah benar tidak menyalahkan aturan agama kita sendiri. Niat hanya semata-mata untuk menyambung silaturahim pada hadis arbain an-nawawi pada hadis pertama berbunyi : “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. Jadi saya sebagai tetangga sekaligus menjadi seorang muslim harus memahami dan harus memposisikan agar tidak menyinggung perasaan orang lain dan tidak menyalahi aturan agama. 

Jika kita mendapati tetangga yang berbeda agama maka hormatilah seperti Rasulullah SAW menegaskan untuk selalu memuliakan tetangga dekat atau pun jauh, sesama muslim atau non-Muslim. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Apabila kita memasak makanan, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaginya kepada tetangga walau hanya sedikit. Sebab, sebuah pemberian itu tidak selalu dinilai dari seberapa banyaknya, tetapi juga dari sisi perhatiannya. Nabi SAW bersabda: “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya (kuah) dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim).

Sampai sedetail itu agama Islam telah mengajarkan kepada kita betapa pentingnya tetangga dalam kehidupan sehari-hari kita. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu memuliakan tetangga dengan baik serta ada hak juga yang harus dipenuhi dalam bertetangga yang harus diketahui oleh umat Muslim sebagaimana diterangkan dalam Hadits dari sabda Rasulullah SAW, yang artinya: "Kedudukan tetangga itu ada tiga golongan: (1) Tetangga yang hanya memiliki satu macam hak saja, yaitu tetangga yang paling sedikit memperoleh hak. (2) Tetangga yang memiliki dua macam hak. (3) Tetangga yang memiliki tiga macam hak. 

Adapun tetangga yang memiliki satu macam hak saja, ialah tetangga musyrik yang tidak ada hubungan kekerabatan dan baginya mempunyai hak tetangga saja. Serta diterangkan juga tetangga yang memiliki tiga macam hak, ialah tetangga muslim atau yang mempunyai hubungan kekeluargaan. Baginya memilliki hak Islam, hak tetangga, dan hak kekerabatan. Begitulah dinamika islam agama dan sikap saya dilingkungan tempat saya tinggali dan dapat terlihat betapa indahnya dan toleransinya islam dalam memuliakan agama lain.

Penulis : Rendy Ilhamsyah ( Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 

Editor : Amalia Saumi



9 Komentar

  1. Nama : Nanda Zabrina Auberta
    NIM : 2102010224

    Toleransi antar umat beragama memang wajib dilaksanakan karena memang negara kita mengakui banyak agama. Apalagi dengan para tetangga kita yang mana merupakan orang-orang terdekat. Penulis dan para tetangga sudah sangat baik melakukan toleransi. Diharapkan kedepannya selalu terus menjaga hubungan toleransi tersebut.

    BalasHapus
  2. Nama : Jujun
    NIM 1902010099

    Sikap toleransi sangat penting karena Allah SWT, menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif. Sebaliknya, perbedaan bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif.

    BalasHapus
  3. Ikah Afri Cahyani28 Maret 2023 pukul 23.29

    Ikah Afri Cahyani_2102010116

    Menurut saya toleransi antar umat beragama dalam bertetangga sangat penting. Kita sebagai tetangga yang berbeda agama harus saling menghormati dan menghargai. Dengan kita saling menghormati maka kita bisa menjalin silaturahmi. Di dalam Islam tidak ada batasan untuk saling tolong menolong, karenal hal tersebut merupakan hal kebaikan. Jika kita terkena musibah yang pertama kali menolong siapa lagi kalo bukan tetangga. di dalam Islam mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama termasuk juga kepada tetangga. Sebagai mahluk sosial pastinya kita selalu membutuhkan bantuan orang lain. Maka dari itu sangatlah penting untuk saling bertoleransi antar umat beragama dalam bertetangga.

    BalasHapus
  4. Nama : Tri Larisma Damayanti
    NIM : 2102010189

    Dalam kehidupan kita harus berperilaku toleransi di tengah masyarakat seperti contohnya pada tetangga, mengapa kita harus berperilaku toleran? alasan utamanya adalah untuk menjaga kerukunan dan kedamaian. Apalagi Indonesia sendiri dikenal memiliki bangsa yang majemuk. Kemajemukan ini menjadi dasar lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Perilaku toleran akan mengajarkan kita supaya bisa saling menghargai serta hidup dengan damai, aman, tentram, dan terhindar dari perpecahan. Sikap seperti ini mampu memberikan rasa nyaman di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.

    BalasHapus
  5. Anestasya Ladiana Putri (1902010205) Kelas G


    sebagai umat yang beragama toleransi adalah hal yang wajib di miliki bagi setiap individu, sebagaimana yang telah di anjurkan oleh tiap2 agama, setiap tetangga memiliki hak dan kewajiban tersendiri. dan yang telah di lakukan penulis dan tetangga sudah sangat baik sangat, tapi mungkin harus di tingkatkan lagi. agar setiap tetangga tidak ikut campur urusan pribadi tiap tetangganya, sehingga tidak terjadi konflik antar tetangga

    BalasHapus
  6. Nama : Yanuar Ade Pamungkas
    Nim : 2103030024

    Artikel diatas menjelaskan tentang toleransi antar umar beragama dalam bertetangga sekaligus menerangkan bagaimana sikap kita sebagai umat islam dalam mentolerir perbedaan agama terutama dilingkungan tetangga. kita sebagai umat islam harus selalu menjalankan syariat sesuai dengan perintah Allah SWT sebagai upaya kita agar mendapat ridho Nya. Menaanggapi perbedaan agama tersebut kita sebagai umat islam diajarkan untuk tidak mengutuk agama lain, hal tersebut dijelaskan dalam Al -Qur'an, "untukku agamaku dan untukmu agamamu" maka dari itu kita selayaknya berfokus saja kepada amal kita menjalankan syariat islam. Kita wajib menghormati agama lain.

    BalasHapus
  7. Nama : Muhammad Faiq Abdul Manaf (2103030002)
    dari artikel diatas kita sebagai umat islam harus selalu menjalankan syariat sesuai dengan perintah Allah SWT sebagai upaya kita agar mendapat ridho Nya. Menaanggapi perbedaan agama tersebut kita sebagai umat islam diajarkan untuk tidak mengutuk agama lain, hal tersebut dijelaskan dalam Al -Qur'an, "untukku agamaku dan untukmu agamamu" maka dari itu kita selayaknya berfokus saja kepada amal kita menjalankan syariat islam. Kita wajib menghormati agama lain.

    BalasHapus
  8. Nama : Fadlah Faqih Mashobih
    NIM : 2103030023


    Menurut saya toleransi antar umat beragama dalam bertetangga itu sangat harus dilakukan dengan cara menjaga silaturahmi antar tetangga tanpa melihat perbedaan yang ada. Tidak menghina dan mengejek ajaran agama dan budaya orang lain. Kemudian memiliki sikap toleransi bukan berarti kita tidak memiliki sikap atau prinsip hidup. Kita harus bisa membedakan hal ini. Jangan lantas beranggapan bahwa sikap toleransi sama dengan kita mudah terbawa arus pergaulan orang-orang yang kita temui. Prinsip hidup adalah hal penting dalam menjalani kehidupan ini. Dan setiap orang tentu memiliki prinsip hidup yang beragam. Tugas kita adalah berusaha memahami prinsip hidup orang-orang yang beragam tersebut, lalu menghormatinya sebagaimana kita ingin dihormati oleh mereka.

    BalasHapus
  9. Nama : Aip wahyudin
    Nim : 2103030008

    Perbedaan agama merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Namun, perbedaan ini tidak selalu membawa dampak negatif bagi masyarakat, bahkan bisa memiliki dampak positif jika ditangani dengan bijak. Dapat dilihat dari artikel tersebut mereka sangat menghargai perbedaan agama, Dalam dunia yang semakin global, menghargai perbedaan menjadi hal yang semakin penting untuk menjaga kerukunan dan perdamaian. Perbedaan yang ada dilingkungan mereka memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Dengan saling menghormati dan memahami perbedaan, sehingga mereka bisa hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama