Kemauan yang Kuat dan Jujur

Bapak Marsidi, lahir di Banyumas 10 Februari 1965 terlahir dari keluarga yang kurang mampu, anak ke 4 dari 5 bersaudara. Beliau orang yang sangat sayang kepada ibunya. Dari kecil beliau memang sudah punya jiwa untuk berdagang. Beliau berjualan es yang dijual kepada teman-temannya, selulus dari sekolah dasar beliau melanjutkan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Selulus dari SMA beliau merantau ke Jakarta. Di Jakarta beliau bekerja disuatu perusahaan swasta, pada saat itu beliau menjadi sales obat. 

Setelah beberapa bulan diperusaan tersebut beliau merasa kurang nyaman dengan pekerjaannya dan memilih untuk pindah diperusahaan yang lain dan pada saat itu kedudukan pertama beliau menjadi kepala gudang. Pada uur 28 beliau memilih untuk menikah, dan pulang tiap 3 bulan sekali. Pekerjaan tersebut dijalani terus menerus hingga pada akhirnya beliau diangkat menjadi kepala cabang, kurang lebih 15 tahun menduduki sebagai kepala cabang. Akan tetapi beliau berfikir dengan emakin tuanya usia, jau dari keluarga (istri dan anak-anaknya). Maka beliau mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan tersebut, dan memulai merintis usahanya dari awal.

Awalnya beliau dipercaya untuk memegang bisnis spring bad, berjalan berkisar 4 bulan. Tapi qadarullah atasannya ketipu orang yang merugikan ratusan juta akhirnya cabang yang baru dirintis beberapa bulan itu terpaksa harus ditutup. Tapi P. Marsidi tak patah semangat beliau langsung mencari modal dan mencoba mendirikan usaha keci-kecilan. Pada tahun 2008 beliau memulai usahanya dari menjual buku, pensil, peralatan sekolah dan sandal-sandal jepit yang diorder ke pasar-pasar. Setelah dijalani selama satu tahun difikir-fikir kurang ada untungnya. Kemudian ditambah dengan alat-alat pramuka dan kok bulu tangkis. Mungkin karena itu musiman jadi semakin kesini peminatnya berkurang. 

Beralih lagi mencari-cari barang yang kiranya tidak begitu banyak pesaingnya, mencoba sandal karet yang terbuat dari karet bekas, akan tetapi usaha tersebut kurang begitu berhasil karena kurangnya peminat. Dan akhirnya beliau mengkontak teman-temanya yang berada disalah satu kota, beliau meminta agar dicarikan barang yang bagus dan murah. Setelah beberapa hari kemudiandi Informasikan bahwa ada sandal-sandal karet yang langsung diimport dari cina. Beliau langsung surve ketempatnya. Pada awalnya mencoba mengambil barangnya sedikit demi sedikit karena mengingat gudang yang dimiliki masih sempit. Tahun berganti tahun alhamdulillah beliau dipercaya oleh sang pemilik sandal, beliau boleh membawa sandal-sandalnya dengan dibayar belakangan (dihutangi) dan yang lebih mengagetkan lagi sandal-sandalnya dikirim langsung kerumahnya tanpa harus diambil sendiri. Subahanallah...

Sampai-sampai P. Marsidi ini kewalahan dalam menyetok barangnya karena gudangnya sendiri sudah penuh, bahkan rumahnyapun terpenuhi dengan sandal-sandal. Awalnya beliau menyewa rumah orang tuanya sendiri untuk menitipkan sandal-sandalnya. Lalu beliau mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membangun gudang yang lebih besar.

Dan akhirnya pada tahun 2012 P. Marsidi bisa mendirikan gudang dan tokonya yang lebih besar, segala puji hanya bagi allah kini beliau telah mempunyai toko tas, sepatu, sandal dan gudang. Kini beliau telah mempunyai beberapa orang karyawan dan beberapa orang supir. Beliau mempunyai satu orang istri dan dua orang anak, target beliau kali ini adalah usaha sepatu bayi dan bisa naik haji bersama istrinya. Beliau juga mengatakan kunci berwirausaha adalah “kemauan yang kuat dan jujur” satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai yang kita lakukan, walaupun kita membencinya.

Penulis : Rahma Khoeronisa



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama