3 September 2022 kita semua mendapatkan kabar yang
sangat sangat tidak kita dambakan bahwasanya Presiden Jokowi mengabarkan
meroketnya harga BBM di Indonesia . Saat ini kenaikan harga Pertalite naik dari
Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 . Sedangkan solar subsidi kenaikan harga
nya dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.500 per liter. Pertamax dari harga Rp
12.500 menjadi Rp 14.500. Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan
bahwasanya anggaran subsidi dan kompensasi energi akan membengkak sebesar 198
triliun jika tidak ada penaikan harga BBM ini. Agustus lalu Bahlil mengatakan
bahwasannya sampai kapan APBN bisa menghadapi subsidi yang tinggi, jadi ia
mewanti wanti karena di perkirakan akan ada kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM
akan mendorong faktor inflasi September dan Oktober tetapi diperkirakan bulan
selanjut nya akan kembali . Jadi diperkirakan kenaikan inflasi akan mereda pada
November jadi 1-2 bulan naik, kemudian bulan ketiga dan selanjutnya akan
mengalami normalisasi. Pemerintah mengungkapkan perekonomian Indonesia pada
tahun 2022 akan tetap tumbuh di angka 5,1% - 5,4% . Presiden kita Jokowidodo
dicatat telah menaikkan harga BBM 7x .
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kenaikan harga
BBM ini karena pemerintah melakukan penyesuaian terhadap anggaran subsidi BBM
yang dialihkan karena kurang tepat sasaran karena pengkonsumsi BBM saat ini
masih banyak dari kalangan orang mampu . Jokowi menegaskan bahwa subsidi itu di
prioritaskan untuk orang yang kurang mampu dari uang negara . Jokowi mengatakan
bahwasannya ia ingin juga harga BBM di negeri kita ini terjangkau dengan
memberikan subsidi dri APBN tetapi anggaran tersebut ternyata meroket 3x lipat
yang tadinya 152.5 triliun menjadi 502 triliun dan itu akan terus meroket.
Kenaikan harga bbm membuat rakyat Indonesia resah.
Bukan hanya resah namun kenaikan harga bbm ini menimbulkan peningkatan terhadap
angka kemiskinan dan pengangguran di negara kita . Dengan bertambahnya angka
kemiskinan dan pengangguran maka tidak jauh pula akan ada dampak dari hal
tersebut yaitu kriminalitas. Mengapa angka kemiskinan itu naik? . Karena, jika
bahan bakar minyak (BBM) saja naik, otomatis bahan pokok dan lainnya akan ikut
naik juga, karena kegiatan menyediakan bahan pokok, bahan pangan dan lainnya
juga butuh alat transportasi dan kita ketahui alat transportasi membutuhkan
bahan bakar minyak yang harga nya sekarang naik dari harga sebelumnya. Mengapa
kriminalitas itu dapat terjadi? Mengapa orang orang pengangguran itu tidak
bekerja? . Karna perlu kita ketahui banyak dari rakyat Indonesia banyak yang
minim pendidikan bahkan ada sebagian yang tidak berpendidikan sama sekali. Sedangkan untuk melamar pekerjaan saja kita wajib
berpendidikan entah itu SD , SMP, SMA.
Jika kriminalitas bukan hal yang wajar di negara
kita maka tidak terpungkiri bahwa negara kita bukan lagi negara yang damai.
Karena , siapa yang mengharapkan negaranya sendiri penuh dengan kriminalitas
dimana mana. Tidak jauh dari itu akibat atau dampak kenaikan bahan bakar minyak
ini menimbulkan kericuhan atau ketidak setujuan dari masyarakat nya terutama
pelajar. Akibat dari kenaikan bahan bakar minyak ini berpengaruh kepada waktu .
Mengapa demikian? . Karena , otomatis rakyat akan memilih bahan bakar yang
harganya tidak terlalu menguras dompet yang pada akhirnya akan menimbulkan tingkat pengantrian di pom bensin
pombensin di kota maupun di pelosok pedesaan. Dengan hal tersebut, masyarakat
tidak akan tinggal diam. Mereka melakukan perlawanan dan ketidaksetujuan
terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak tersebut atau kita biasa dengar
dengan aksi/demo terutama pada tingkatan
mahasiswa.
Demo atau aksi yang akan diadakan oleh tingkat
mahasiswa ini akan dipastikan tidak jauh dari kata ricuh. Demo mahasiswa
terhadap ketidakadilan pemerintah ini pasti akan menimbulkan kemacetan di
berbagai titik terutama jalan menuju kantor DPR . Seperti demo yang berjalan
kemarin , sejumlah kumpulan mahasiswa Purwokerto entah itu dari UNSUD , UMP ,
UMNIGO , dan lainnya yang dimana mereka berbondong bondong menuju kantor DPR
untuk menunjukkan aksi penolakan harga BBM yang terjadi pada Sabtu (3/9/2022) .
Dengan demo tersebut terdapat kemacetan di berbagai titik seperti alun alun
Purwokerto, dan Jalan Dr.Angka. Berikut adalah dampak dari kenaikan harga BBM :
Inflasi dan Bahan Pokok
Tidak hanya itu kenaikan harga bahan bakar minyak
ini berdampak pada peningkatan inflasi yang dikabarkan tembus hingga 6% . Yang
dimana meningkatnya harga barang secara terus menerus yang akan menurunkan daya
beli masyarakat Indonesia . Inflasi ini tidak bisa dihindari karena bahan bakar
minyak menjadi acuan terhadap proses produksi pasar dan distribusi barang . Tidak
hanya faktor tersebut , namun banyak antara lain makanan - minuman dan tarif
transportasi . Dari 2 persoalan itu dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga
bahan bakar minya menjadi elemen utama bahkan bisa dibilang besar dalam sektor
ongkos produksi dan distribusi . Industri makanan dan minuman membutuhkan bahan
bakar minyak sebagai produksi, dan bahan baku nya . Bertahun tahun lalu
industri sudah tidak lagi menikmati bahan bakar minyak tapi dengan adanya
kenaikan harga BBM ini mendongkrak terjadinya peningkatan ongkos produksi yang
lumayan tinggi .
Tarif Transportasi Umum
Jika faktor ongkos transportasi umum melonjak, dan
ada sebagian masyarakat yang keberatan untuk menaiki karena harganya tinggi,
maka akan menimbulkan pelajar pelajar berhenti sekolah karena tarif untuk
menuju sekolah saja mahal.
Pekerja dibawah UMR
Karena kenaikan ini itu sangat sangat berpengaruh
di kehidupan sehari hari terutama bagi pelajar dan pekerja yang gaji nya di
bawah UMR. Meereka yang bekerja di bawah UMR tidak bisa mencukupi kebutuhan
hidupnya sehari hari. Karena mereka merelakan uangnya untuk membeli bahan bakar
minyak yang kini cukup meroket. Dan dikalangan pelajar akan membuat mereka
mengalami keterlambatan dalam menuju sekolah nya . Untuk pekerja dibawah UMR
saja kadang belom bisa mencukupi kebutuhan nya sehari hari , apalagi jika kita
lihat ojek online , yang dimana ojek online dibilang sangat bersahabat dengan
bahan bakar minyak tersebut . Kenapa bisa dibilang bersahabat? . Karena mereka
bekerja di jalan yang dimana mereka membeli atau mengonsumsi bahan bakar minyak
untuk alat transportasi nya agar bisa bekerja untuk menarik penumpang atau
lainnya.
Dampak Ojol
Kenaikan harga BBM ini pasti meresahkan ojek
online . Dampak bagi ojek online ini dapat membuat user nya malas untuk
keliling untuk mencari orderan. Karena , biaya BBM semakin naik yang tidak
selaras dengan tarif ojek online tersebut . Tidak itu juga akibat dari tarif
ojek yang meningkat menyebabkan rendah nya keinginan masyarakat untuk
memesannya. Lalu apakah kenaikan BBM
ini akan mendorong angka kemiskinan?. Tentu saja angka kemiskinan akan semakin
meningkat . Karena, sedikit dari mereka yang mampu untuk mencukupi kebutuhan
hidup nya sehari hari. Karna jika BBM naik otomatis segala sesuatu yang berbau
perekonomian di Indonesia juga dapat dipastikan mengalami kenaikan harga yang
membuat masyarakat yang kurang mampu ini tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari
hari. Ketidak mampuan masyarakat dalam membeli bahan pangan, sandang inilah
yang membuat meroketnya angka kemiskinan, hal ini lah yang tidak di perhatikan
oleh pemerintah.
Alasan pemerintah menaikkan harga BBM ini tentu
bukan sekehendak pemerintah . Namun karena pemerintah menembel subsidi BBM
memakai uang kas negara karena jika terus menerus maka sektor lain akan
terlalaikan. Alasan berikutnya yaitu besarnya beban subsidi yang tidak tepat
sasaran . Jika bagi pemerinta subsidi adalah bentuk usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat , maka subsidi bukan lagi jadi beban pemerintah. Upaya
pemerintah untuk menyediakan harga BBM yang harganya ramah di dompet adalah
salah satu kesuksesan pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi Indonesia.
Bahkan semakin banyak nya masyarakat menikmati BBM, maka bertambahlah
kesuksessan pemerintah dibidang ekonomi Indonesia.
Adapula jika ingin meratakan di dalam sektor
perekonomian Indonesia maka instrumen pajak bisa di gunakan untuk menstabilkan
atau meratakan sektor ekonomi Indonesia yang dimana bisa menggangikan di sektor
subsidi . Semakin besar pemerintah menaikkan harga BBM maka semakin besar pula
kemungkinan masyarakat misikin untuk menikmatinya dapat dilihat dalam
prespektif membaiknya biaya hidup perekonomian Indonesia . Jika pemikiran ini
yang di pegang atau dijadikan patokan oleh pemerintah maka sudah seharusnya
meroketnya harga BBM disetiap tahunnya sebagai kesuksesan dibidang perekonomian
Indonesia. Sebaliknya pengurangan bahan bakar subsidi dengan alasan tidak tepat
sasaran akan menimbulkan kemunduran dan memperosotnya faktor perekonomian
Indonesia.
Meskipun begitu, kita mahasiswa Indonesia sebagai
perantara suara masyarakat kepaada pemrintah harus ikut serta terhadap
penolakan harga BBM yang terjadi awal September lalu. Karena, janji pemerintah
memberikan beberapa bantuan pun tidak sttabil dalam artian bantuan tersebut,
hanya di berikan pada 1-3 bulan pertama yang mana pada bulan berikutnya rakyat
pasti sangat membutuhkan bantuan tersebut.
Penulis : Athallah Pasca Ramadhan (mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah
Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Akbar mutaqin NIM 1906010080. Menurut saya, imbas bbm naik sangat lah berdampak pada masyarakat khususnya bagi masyarakat yg kurang mampu. Lagipula, masyarakat banyak yg mengeluh akan bbm naik. Karena selain harganya sdh mahal, juga ngantri sampai di pinggir jalan Raya. Mahasiswa sdh berupaya dan berdemo ke tempat Pemerintah, namun hasilnya tetap nihil. Banyak masyarakat yg mengeluh akan hal ini. Namun, apalah daya. Kita hanya Rakyat biasa yg tak mempunyai kekuatan untuk melawan. Semoga, negeri ini kedepannya jauh lebih baik.
BalasHapus