Prinsip Untuk Menjadi Wirausahawan Sukses

Jiwa kewirausahaan sangat penting di masyarakat, Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh.  Kewirausahaan sebagai kepandaian maupun bakat untuk mengenal, menemukan, menyusun, dan untuk sumber tenaga dan semangat hidup.

Dahulu kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan. Oleh karena itu, Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir (entrepreneurship are born not made), sehingga Kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang Kewirausahaan bukan hanya urusan dilapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.”Enterpreunershipare not only born but also made”, artinya Kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat Kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan.

Untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbanding linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.

Membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Melalui pengembangan karakter jiwa kewirausahaan diharapkan akan dapat merubah pola pikir peserta didik bahwa tidak selamanya setelah lulus dari bangku sekolah tidak harus melamar pekerjaan namun bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain untuk menjalankan usahanya tersebut. Pola pikir yang selalu berorientasi menjadi karyawan dirubah menjadi berorientasi untuk mencari karyawan.

Karakter berasal dari bahasa Yunani yaitu Charassein yang berarti mengukir sehingga terbentuk pola. Mempunyai akhlak yang mulia adalah tidak secara otomatis dimiliki oleh setiap manusia saat ia dilahirkan, tetapi melalui proses yang panjang dalam pengasuhan dan pendidikan yang merupakan proses pengukiran. (Samani & Hariyanto ,2012). Dengan demikian karakter dapar diartikan sebagai suatu bakat maupun potensi yang dimiliki manusia sebagai bawaan hidup manusia sejak lahir dan juga adanya pengaruh dari lingkungan hidupnya.

Pendidikan karakter di Indonesia sudah ada secara filosofis dirumuskan oleh “Bapak Pendidikan Nasional-Ki Hadjar Dewantara” bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, kaarakter), pikiran (intelectual), dan tubuh anak, sehingga bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.(Grand Design Pendidikan Karakter Indonesia). Pengembangan pendidikan karakter dapat dimasukkan dalam: (1) kegiatan belajar mengajar, (2) kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah, (3) kegiatan ko-kurikuler dan/atau ekstra kurikuler, (4) kegiatan keseharian di rumah, dan (5) kegiatan dalam masyarakat (Grand Design Pendidikan Karakter).


Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi selain perubahan dan keharusan untuk beradaptasi adalah kesadaran akan adanya celah antara apa yang ada dan apa yang seharunya ada, dan antara apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat. Hal ini bisa dicapai melalui kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial telah menjadi konsep yang popular diberbagai Negara. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi permasalahan bersama sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi dari semua pihak.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menghabiskan banyak sumber daya untuk menangani masalah sosial dan bekerjasama dengan berbagai Negara asing di seluruh dunia. Tetapi ternyata hal ini tidaklah cukup, oleh karena itu dibutuhkan individu-individu atau lembaga-lembaga yang dapat melihat peluang dan mengeluarkan ide-ide inovatif untuk menyeleaikan permasalahan-permasalahan sosial tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan individu atau lembaga yang disebut sebagai wirausaha sosial. Dimana tujuan kewirausahaan sosial adalah terwujudnya perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk kepentingan masyarakat.

Kewirausahaan pada intinya adalah mental berusaha yang pantang menyerah, sabar dan tabah di dalam menghadapi tantangan di dalam usahanya, hingga usahanya itu bisa mencapai keberhasilan. Kewirausahaan juga bisa diartikan sebuah sikap jiwa atau mental yang memiliki keahlian, kemampuan, ataupun ketrampilan dalam mengubah sesuatu menjadi lebih berdaya guna dan mendatangkan manfaat atau keuntungan. Dari uraian di atas maka jelaslah pentinganya, pengkajian kembali tema kewirausahaan/ Entrepreneurship di masyarakat, sehingga bisa memajukan perekonomian di masyarakat. Dengan usaha yang kreatif dan inofatif sehingga menguntungkan bagi masyarakat.

Penulis : Hamas Umar (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)



1 Komentar

  1. Bangsa ini terbuai dengan sebutan negara kaya sumber daya alam dan subur. Sementara warga bangsanya belum terpacu sebagai wirausaha-wirausaha tangguh.
    mengapa Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga, adakah hubungannya dengan wirausaha?
    Lalu bagaimana relevansinyaa dengan dunia kwirausahaan ?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama