Seberapa Pentingkah Pendidikan?

Kita sudah tau bahwa pendidikan itu penting bagi manusia atau seseorang, pendidikan membuat manusia yang bermartabat dan dapat menghargai juga menghormati sesamanya tau cara bertindak, dan yang pasti mengetahui hal yang benar. Pendidikan memang tidak ada habisnya, namun pernahkah  kita merenung sejenak pentingkah pendidikan itu untuk kita?

pengertian pendidikan yang di tertuang dalam UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Setelah mengetahui tentang pengertiannya dapat disimpulkan bahwa Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk bisa mencegah dari kebodohan  seperti yang dikatakan oleh ki hajar dewantara hakikat pendidikan yaitu segala upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan kemerdekaan aspek lahir batin manusia. Maksudnya ialah dengan pendidikan itu sebagai upaya membebaskan diri dari ketidaktahuan, sehingga diharapkan seseorang dapat berkembang kedepanya sebagai manusia yang dewasa dan lebih bijaksana. sebenarnya pendidikan itu dapat kita peroleh dari mana saja dan yang pasti kapan saja. Pendidikan juga sangat berpengaruh untuk perkembangan masa depan, baik untuk diri sendiri, bahkan bisa berpengaruh bagi suatu bangsa. Pendidikan itu ada yang bersifat informal (keluarga). formal (sekolah),  dan pendidikan nonformal (Masyarakat).

Pendidikan informal, Seorang anak yang sangat disayangi oleh keluarganya maka pasti anak itu akan menyayangi balik keluarganya sendiri, bahkan dalam islam pendidikan ini merupakan pendidikan yang pertama kali dirasakan oleh kita atau al madrosatul ula ialah orang tua kita. Dan catatan penting orang tua dalam ini sebagai Pendidik utama dalam pendidikan informal harus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan dan membentuk kepribadian yang mulia pada dirinya seperti sifat sabar,pemaaf,santun,lemah lembut, dan tidak sembarangan memberikan hukuman kepada anak. Ini bermaksud agar orang tua itu menjadi teladan bagi anaknya.

 Pendidikan sekolah (formal) di dalam pendidikan sekolah itu menjadi pendidikan yang kedua bagi anak. Guru sebagai pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Guru disini mempunyai peran untuk memberi bantuan atau dorongan bahkan stimulus yang lebih untuk meningkatkan belajar siswa,   disisi lain dalam pendidikan formal ini sangat penting karena sekolah disini sebagai tempat belajar untuk berinteraksi sosial antara satu dengan yang lain, hal ini sulit dilakukan kalaU hidupnya hanya sebatas dirumah saja atau hanya sebatas kompleks di rumahnya saja. Dengan bersekolah atau dengan pendidikan formal ini mau tidak mau siswa akan berinteraksi dengan orang lain terutama teman di kelasnya.

Pendidikan non formal, di pendidikan ini khususnya di lingkungan  masyarakat menuntut pengaplikasian pendidikan apa yang telah didapat oleh kita baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan sekolah. Dalam Pendidikan non formal merupakan mekanisme yang memberikan peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu dengan melalui pembelajaran seumur hidup. Pendidikan nonformal adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah. Dalam pergaulannya di masyarakat, individu harus mempunyai etika dan sopan santun.(Sulfasyah & Arifin, n.d.)

Bagaimanapun cara kita menempuh pendidikan baik itu formal, non formal, dan informal, asal kita mau serius dalam menjalani pendidikan maka akan berdampak besar bagi masa depan diri sendiri maupun orang lain. Sehingga dengan pendidikan seorang akan mampu bisa menata masa depannya dengan bijak, dan dapat berfikir kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi pada kehidupan kita. Dan menurut saya pendidikan informal, formal, dan non formal mempunyai peranan yang sangat penting karena ketiganya harus saling melengkapi dan mengisi.

Menurut Ki Hajar Dewantara peran penting pendidikan ialah memajukan dan menjaga diri kalau kita mejadikan diri kita orang yang merdeka seperti yang sudah dijelaskan, kemudian bahagia, maka otomatis lingkungan,keluarga,maupun tetangga atau orang disekitar kita menjadi lebih baik pua, kemudian kalau disuatu daerah  keluarganya bahagia, orangnya baik, maka disuatu daerah akan maju pula, dan kalua disetiap daerahnya maju pasti disebuah negara pu ikut maju, dan yang pasti kalua negara maju yang merasakan pasti masyarakat di suatu negara, dan itu semua memeliki keerhubungan dan yang pasti dari diri kita masing masing.  Menurut saya memang dengan kita berpendidikan maka hidup kita akan lebih bermakna, dan hidup lebih merdeka, yang awalnya kita tidak tahu menjadi tahu akan suatu hal, dan apabila tau suatu hal bahwa itu memang benar hidup kita pasti akan bahagia.

Peran pendidikan juga sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Jadi pendidikan adalah serangkaian proses belajar yang harus di lewati oleh seorang untuk tentunya mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Dan hasilnya ialah akan terciptanya sumber daya dengan kualitas yang bagus menjadi seorang yang lebih kompeten.

Pentingnya pendidikan, Pertama  kita bependidik maka bisa memperbaiki pola kepribadian diri, dalam pendidikan itu pasti ada yang namanya proses dimana proses ini dapat mengubah dan bisa mengarahkan pola pikir kepribadian manusia dari yang tidak tau menjadi ke yang lebih baik lagi, atau bisa juga disebut pendidikan karakter. Dalam pendidikan ini memiliki peran yang penting untuk pembentukan karakter yang kuat dan baik yang tentunya supaya nanti dapat  menyesuaikan khususnya kondisi lingkungan sekitarnya

Kedua, yaitu dengan berpendidikan dapat meningkatkan kepercayaan diri. Karena didalam pendidikan itu terdapat proses pembelajaran yaitu ada proses peningkatan kepercayaan diri khususnya dalam menyampaikan pendapat kemudian kepercayaan dalam berbicara kepada orang lain, kepercayaan diri dalam menyangkal atau mempunyai pendapat lain yang berbeda karena suatu keputusan yang mungkin itu tidak sesuai dengan diri nya. Dan apabila kita dapat mengorganisir kepercayaan diri untuk bisa mempengaruhi orang lain maka hal tersebut akan bisa berdampak besar untuk dirinya

Ketiga, dengan adanya pendidikan maka kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah karena sudah pasti dengan kita berpendidikan sudah tentu bisa mampu membedakan mana yang baik maupun yang salah, karena di dalam pendidikan ada yang namanya menganalisis atau menyelidiki sesuatu  amana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu kita diajarkan untuk melakukan hal hal yang baik dan meluruskan hal hal yang salah. Maka dari itu dengan adanya pendidikan kita mampu membedakan antara kebenaran dan kesalahan antara yang baik dan yang salah.

Intinya pendidikan itu  harus kontinyu, konvergen dan konsentris. Berkelanjutan atau continue yaitu apa yang dicapai hari ini ialah hasil dari apa yang dipelajari di masa lalu, belajar itu terus menerus selama dalam hidup selalu ada cara supaya menjadi lebih baik dari pada hari sekarang, lalu konvergen yaitu ilmu harus dari berbagai sumber, ambil ilmu yang sebanyak banyaknya dari berbagai sumber tidak hanya satu sumber supaya kita tidak stagnan.,konsentris maksudnya ialah ambilah ilmu atau carilah ilmu dari berbagai sumber dari para ahli, namun jangan lupa yang terpenting ialah ilmu-ilmu tersebut disesuaikan dengan identitas diri kita dan juga konteks kehidupan yang kita jalani.

Dan yang pasti sebuah efek yang dirasakan langsung dari pendidikan ini seseorang dapat mendapatkan pengetahuan yang begitu luas.pendidikan dapat memberikan pelajaran yang sangat penting kepada kita khususnya tentang dunia di sekitar kita, dan mengembangkan perspektif atau pola pikir yang berbeda dalam kehidupan.

Penulis : Muhammad Abdul Wahhab (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama