Telah kita ketahui, jaman yang semakin maju membuat perkembangan
teknologi juga semakin canggih. Canggihnya teknologi, manusia dituntut belajar
sampai bisa jika tidak mau dibilang ketinggalan jaman. Selain itu banyak sektor
yang sangat berkaitan dengan teknologi canggih seperti dalam dunia pekerjaan,
sekolah, industry dan lain-lain.
Dewasa ini dunia Pendidikan memasuki era modern, dimana kegiatan
pembelajaran dengan metode andalan seperti metode ceramah mau tidak mau harus
dikurangi dan tentunya diganti dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih
pembelajaran saat ini sangat menekankan pada keterampilan proses dan aktif
learning, sehingga peran media pembelajaran atau bisa disebut sebagai media
akan menjadi semakin penting.
Namun pada kenyataannya masih banyak yang masih mengabaikan terhadap
media pembelajaran, misalnya dengan beberapa alasan seperti sulit mencari media
yang tepat, tidak tersedianya biaya, waktu yang terbatas untuk membuat
persiapan mengajar dan lain-lain. Hal inilah yang menjadi faktor hasil proses
pembelajaran masih belum dikatakan maksimal.
Peranan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menjadi
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari dunia Pendidikan. Fungsi media
pembelajaran pada tahap pengajaran akan sangat membantu guru dalam
keefektifitasan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran serta
penyampaiana pesan.
Menilik pentingnya media pembelajaran, tugas pendidik atau guru
sebagai pemberi materi pembelajaran kepada peserta didik harus mempersiapkan
media pembelajaran sebelum melakukan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian
proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Peserta didik juga akan semakin
mudah untuk mengerti terkait materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
atau pendidik. Sehingga tujuan pembelajaran akan berhasil diwujudkan.
Media pembelajaran dapat disusun dengan memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat. Media sendiri secara umum bisa disebut sebagai sarana
komunikasi. Sedangkan dalam dunia Pendidikan media biasa diartikan sebagai alat
bantu yang yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guru dalam mencapai
tujuan pengajaran. Oleh karena itu media pengajaran lebih dikenal dengan sebutan
alat bantu pengajaran atau alat peraga.
Menurut I Nyoman Sudana Degeng (1993) menyatakan bahwa ada sejumlah
faktor yang perlu dipertimbangkan guru atau pendidik dalam membuat media
pembelajaran, yaitu : 1. tujuan instruksional, 2. Keefektifan, 3. Siswa, 4.
Ketersediaan, 5. Biaya pengadaan, 6. Kualitas teknis. Jadi dalam pembuatan
media hal-hal yang harus diperhatikan adalah tujuan pembelajaran, kefektifan
media, kemampuan peserta didik, ketersediaan saran dan prasana, kualitas media,
biaya, fleksibilitas dan kemampuan menggunakannnya serta alokasi waktu yang
tersedia.
Media pembelajaran memiliki kontribusi dalam proses belajar-mengajar
seperti yang di kemukakan oleh Kemp and Dayton (1985), yaitu: 1) penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, 2) Pembelajaran dapat lebih menarik
dan interaktif dengan menerapkan teori belajar, 3) waktu pelaksanaan
pembelajaran dapat diperpendek, 4) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, 5)
proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, 6)
sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran
dapat ditingkatkan, 7) peran guru berubah kearah positif.
Namun demikian, ada hal yang harus diperhatikan bahwa setiap media
pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan memberikan pengaruh
kepada efektifitas program pembelajaran. Penggunaan media berbasis teknologi
computer sebagai salah satu bentuk multimedia dalam pembelajaran, dapat
dilakukan dengan meningkatkan kemumpuan guru atau pendidik terha dap teknologi
computer seperti penggunaan power point dalam pembelajaran.
Fasilitas teknologi yang dimiliki sekolah seperti leptop, proyektor,
dapat digunakan pendidik dalam menyampaikan isi dan variasi materi. Melalui
peningkatan pengetahuan teknologi informasi guru atau pendidik diharapkan
menjadikan media pembelajaran juga sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
peserta didik dan prestasi peserta didik.
Dalam perancangannya membuat media pembelajaran, ada beberapa
Langkah yang harus diperhatikan: 1. Media hendaknya harus dirancang sesuai
dengan pokok bahasan yang akan dibahas di kelas, artinya harus sesuai dengan
materi yang akan disampaikan, 2. Media yang dirancang harus sederhana mungkin
sehingga jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik , artinya misalkan power point
tidak melulu banyak tulisan bisa diselipkan sebuah gambar, 3. Media dirancang
tidak membuat anak bingung, artinya tidak terlalu rumit. 4. Media dirancang
dengan bahan yang mudah didapat namun tidak mengurangi makna dan fungsi media
itu sendiri. 5. Media dirancang dalam bentuk gambar, model dan lain-lain,
tetapi dengan bahan dengan harga yang ekonomis, mudah didapat sehingga guru tidak
kesulitan dalam merancang media yang akan dipakai.
Penggunaan media pembelajaran sangat penting karena dapat menyingkat
waktu. Artinya, pembelajaran dengan menggunakan media dapat menyederhanakan
masalah terutama dalam menyampaikan hal-hal yang baru dan asing bagi siswa. Media
pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan minat belajar.
Banyak sekali manfaat yang didapat jika penggunaan media dalam
proses pembelajaran di ruang kelas, dan
ternyata berimplikasi terhadap beberapa hal antara lain: (a) pada diri guru itu
sendiri, yakni dengan penggunaan media dapat memudahkan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran di ruang kelas; (b) terhadap diri siswa, dimana dengan
penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar
secara lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan; (c) terhadap proses
pembelajaran di ruang kelas, yakni dapat membantu guru dalam penyampaian materi
pelajaran, dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif,
dan menyenangkan.
Dari perspektif yang berbeda dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya
proses pembelajaran di ruang kelas juga ditentukan oleh berbagai faktor, antara
lain : (1) faktor kemampuan guru; (2) faktor sarana dan prasarana penunjang
proses pembelajaran; (3) faktor lingkungan sekolah; dan (4) faktor penggunaan
alat bantu mengajar (media pembelajaran). Faktor kemampuan guru di sini paling
tidak menyangkut dua kemampuan dasar, yakni kemampuan mendesain program dan
keterampilan mengkomunikasikannya kepada siswa. Kedua, modal dasar itu
sebenarnya telah terhimpun dalam tiga macam kompetensi sebagai dasar kemampuan
guru, yakni keperibadian, penguasaan bahan pengajaran, dan kemampuan dalam
cara-cara mengajar. Bila ketiga macam kompetensi itu dapat dipahami dan
dikuasai oleh guru, maka guru dapat melaksanakan pengajaran dengan baik.
Namun demikian, guru tidak cukup hanya memiliki dasar-dasar
kompetensi itu, tetapi masih ada kompetensi lainnya yang harus dikuasai guru.
Misalnya kompetensi guru dalam merancang dan menggunakan alat bantu mengajar
yang biasa disebut media pembelajaran. Apabila guru memiliki kemampuan yang
baik dalam hal merancang dan menggunakan media pembelajaran, tentu hal ini akan
berimplikasi terhadap kelancaran proses pembelajaran di ruang kelas.
Dari uraian diatas, kita tahu bahwa sebagai menjadi seorang guru
tidaklah mudah, tidak hanya mentransfer ilmu dari guru ke murid, namun variasi
dalam proses mengajar juga menjadi hal yang urgent sehingga peserta didik tidak
bosan, selain itu tujuan pembelajaran juga akan tercapai.
Mengingat betapa pentingnya peranan media dalam proses pembelajaran
di ruang kelas maka kepada semua guru bidang studi, khususnya yang mengajar disarankan agar senantiasa menggunakan media dalam
proses pembelajaran sebab media pembelajaran memiliki peranan penting dalam
proses belajar dengan adanya media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan
kreativitas siswa dalam belajar.
Nasehat Imam Asy Syafi’I untuk para pendidik : hendaklah yang harus
kamu pernaiki lebih dahulu adalah perbaiki diri sendiri, karena mata-mata
mereka terikat dengan matamu, yang baik menurut mereka adalah yang kamu anggap
baik, dan yang buruk bagi mereka adalah apa yang kamu tinggalkan. Maka dari itu mari siapkan diri
menjadi pendidik yang terdidik.
Penulis : Umu Naifah ( Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)