Muhammadiyah yang Guyub Rukun

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Mummadiyah memiliki tujuan untuk melawan praktik mistik sekaligus mengetaskan kemiskinan pribumi akibat penjajahan Kolonial Belanda. KH.Ahmad Dahlan menggunakan Al-Quran sebagai inspirasi untuk membentuk Muhammadiyah yang tumbuh menjadi gerakan reformis-modernis.

Metode yang digunakan oleh KH.Ahmad Dahlan menggunakan metode pendidikan yang bertujuan menghilangkan kebodohan masyarakat pribumi. Pendidikan ini menjadi senjata yang sangat penting untuk Muhammadiyah karena kertika orang berpendidikan akan mempunyai akhlak, moral, dan pengetahuan yang lebih tinggi dan itu lebih kuat daripada senjata apapun.

Desa Jraganan adalah salah satu desa yang didalamnya ada organisasi Muhammadiyah yang dimana  terdapat berbagai macam kegiatan diantaranya ada pendidikan yang mempelajar mengenai baca dan tulis Al Quran yang biasanya di lakukan di TPQ. Kemudian ada juga kajian yang membahas mengenai sejarah islam, Al Quran, Hadis dan perkembangan agama Islam.

Di Taman Pendidikan Al-Quran tau yang biasa dikenal dengan TPQ ini banyak di isi oleh anak-anak dan remaja untuk belajar baca tulis Al-Quran. Kegiatan TPQ ini sangat didukung oleh lingkungan masyarakat desa karena dengan adanya majelis ini membuat waktu anak tidak terbuang dengan sia-sia. Tidak lebih dan tidak kurang adanya TPQ ini menambah wawasan anak dan remaja mengenai cara baca Al-Quran yang baik dan benar, selain baca anak juga sering kali menulis Al-Quran supaya tidak hanya tau menau soal baca saja melainkan pandai menulis juga.

Adanya Pendidikan Taman Al-Quran Juga membuat orang tua bisa melakukan pekerjaan yang lain karena anak tela di bimbing oleh guru yang baik dan berilmu sehingga orang tua tidak berpikir Panjang untuk menitipkan anak-anaknya di TPQ untuk menuntut ilmu.

Kajian Mingguan, biasanya saat malam hari setelah melaksanakan sholat Isya dan membaca Al-Quran akan di adakan kajian mengenai sejarah islam dari zaman nabi hingga Islam modern seperti saat ini. Kajian ini mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi yang mengikutinya, karena pembahasanya yang terarah dan pembawaannya yang santai membuat pemahaman orang yang mendengarkan menjadi cepat mengerti dan mudah dipahami.

Kajian ini juga membahas bagaimana cara menjadi muslim yang baik. Menjadi muslim yang baik disini bukan hanya untuk dirinya sendiri saja melainkan baik menurut Al-Quran dan hadist, baik menurut diri sendiri dan baik menurut orang lain. Kajian ini boleh di ikuti oleh siapa saja tanpa terkecuali karena ini adalah penyebaran Muhammadiyah yaitu melalui ilmu Pendidikan untuk membuka wawasan orang dalam hidup di dunia maupun di akhirat. Tidak sedikit warga yang antusias mengikuti kajian ini karena mereka ingin mendapat kehidupan yang baik dimata manusia dan Allah SWT.

Pendekatan melalui Pendidikan ini sangat bagus karena sesuai nalurinya manusia berpikir pasti menginginkan posisinya berada di tempat yang terbaik untuknya. Dengan ilmu pengetahuan yang diberikan dalam majelis Muhammadiyah ini membuat orang yang di beri pengetahuan bisa memberi pengertian kepada orang lain sehingga semakin banyak orang yang berilmu membuat masyarakat menjadi cerdas sehingga tercapai pula tujuan KH.Ahmad Dahlan supaya orang memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Allah suka orang yang berilmu dan cita-cita negara ini pun selaras yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang termuat dalam Undang-undang Dasar tahun 1945.

Di mata masyarakat Muhammadiyah ini adalah organisasi Islam yang baik dan bisa di bilang organisasi yang mampu menjalin hubungan baik dengan organisasi yang lainnya. Oleh karena pemikiran yang realistis dan di dukung dengan bukti bukti yang kuat menjadikan ajaran Muhammadiyah digemari oleh masyarakat. Muhammadiyah juga peduli dengan keadaan lingkungan sekitar, Ketika ada yang membutuhkan bantuan bisa di bantu oleh Lembaga kemuhammadiyahan.

Muhammadiyah juga ikut berperan dalam berbagai kegiatan seperti saat mengadakan sholat ied, di desa Jraganan panitia pelenggara sholat ied adalah semua ormas yang ada di Desa Jraganan. Tidak lain dan tidak bukan di bentuk kepanitiaan seperti itu supaya masyarakat bisa guyup rukun entah itu dari golongan apa dan dari mana dikala menghadap Allah SWT semua sama dan setara.

Muhammadiyah juga seringkali mengadakan kurban di sekitaran TPQ yang dibagikan kepada warga desa, ini adalah salah satu bentuk kepekaan terhadap lingkungan sekitar dimana tidak memandang lingkungan itu mengikuti ajaran Muhammadiyah atau bukan tetap saja mendapatkan bagian dan jatah yang sama, oleh karena itu Muhammadiyah diterima dengan tangan terbuka oleh warga.

Muhammadiyah di lingkuan desa Jragana memiliki peranan penting bagi anak anak, remaja, orang dewasa, dan lingkungan. Menerapkan toleransi antara sesame Muhammadiyah maupun yang bukan Muhammadiyah.

Walaupun banyak majelis yang mengajarkan pengetahuan namun di Desa Jraganan belum ada LazizMu. entah mengapa LazizMu tidak ada di desa, padahal melihat dari desa-desa lain LazizMu sangatlah eksis dan aktif. Mungkin karena pendirinya sibuk di bidang Pendidikan atau ada tujuan lain.

Andai saja LazizMu bisa berjalan pasti sangat banyak manfaatnya, contoh kecil saja Ketika ada masyarakat yang tidak mampu bisa dibantu dari Lembaga LazizMu. Kemiskinan bisa berkurang Ketika ada LazizMu, tak hanya membantu orang yang kurang mampu Lazizmu juga Lembaga Amal zakat yang banyak fungsinya. Ketika ada bencana orang yang ingin menyumbang bisa melalui perantara LazizMu yang sudah terbukti Amanah.

Kehidupan di desa pasti banyak perbedaan keyakinan contoh kecil saja ketika sama-sama memeluk agama Islam namun ada yang namanya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama atau yang bisa dikenal dengan singkatan NU. Meski ada organisasi masyarakat laia di Desa Jraganan mereka tetap selaras Bersama, ketika acara kemuhammadiyahan orang NU banyak yang menghadiri acaranya begitu juga sebaliknya.

Penulis : Bayu Hendra Pratama (mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Purwokerto)


 

6 Komentar

  1. Bayu Hendra Pratama (2103030001)
    Tanggapan saya mengenai kehidupan muhammadiyah yang guyub rukun ini patut di teladani, karena ini adalah salah satu bentuk toleransi dengan golongan lain. Kehidupan muhammadiyah yang guyub rukun ini bukan saja enak di pandang namun jika semua menerapkan maka kehidupan di daerah akan damai.

    BalasHapus
  2. Muhammad Rizky Chaidar R (1902010135)
    menurut saya terhadap kerukunan umat Muhammadiyah patut diteladani karena itu bentuk toleransi terhadap kelompok lain. Koeksistensi yang harmonis dari umat Islam tidak hanya menyenangkan untuk dilihat, tetapi juga akan mengarah pada kehidupan yang damai di wilayah tersebut jika semua orang mematuhinya.

    BalasHapus
  3. Danang Aryanto (1902010449)
    Kenapa bisa ada tujuan kehidupan moral pada kemuhammadiyahan?

    BalasHapus
  4. Fadlah Faqih Mashobih, NIM 2103030023
    Menurut saya kehidupan Muhammadiyah seperti yang tertulis di artikel mencerminkan pancasila yaitu persatuan Indonesia, guyub rukun adalah salah satu bentuk untuk toleransi yang membuat masyarakat bersatu dan tidak membeda bedakan dan tetap berpegang teguh pada pendirian masing masing.

    BalasHapus
  5. Ahmed Taha M.N.S (2103030032)
    Weekly Study, usually at night after performing the Isya prayer and reading the Koran, a study will be held on the history of Islam from the time of the prophet to modern Islam as it is today. This study has many benefits for those who follow it, because the discussion is directed and the demeanor relaxed makes the understanding of those who listen to it quickly understand and easy to understand.

    BalasHapus
  6. Bintang Rizki Pratama ( 2102010066 )
    Tanggapan saya terhadap artikel ini sependapat, karena di desa saya pun mayoritas warganya adalah muhammadiyah, para pengurus ranting nya begitu kompak apalagi sekarang di bulan ramadhan, sering mengadakan pengajian rutin dan berbuka puasa bersama. Tetapi ada juga warganya yang mengikuti ajaran NU tetap menghormati dan mengikuti arahan dari muhammadiyah jika waktunya berbuka dan sholat. Karena masjid terbesar di desa saya yaitu masjid yang didirikan oleh anggota muhammadiyah jadi semua mushola berpatok pada masjid itu jika datangnya waktu sholat. Saya salit jarang terjadi perdebatan atau perselisihan diantara keduanya, dan muhammadiyah pun tidak menganggap NU di desa nya itu kecil atau meremehkan, terkadang juga sering mengajak dalam pembangunan desa saya dan bekerja sama dalam memakmurkan warganya.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama