Dinamika Perkembangan Muhammadiyah di Purwokerto Selatan

Muhammadiyah adalah salah satu dari sekian banyak organisasi islam yang berkembang di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada tahun 1912 oleh tokoh besar Yaitu KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, perkembangan organisasi Muhammadiyah di Indonesia semakin pesat hingga ke berbagai daerah. Di Purwokerto, Muhammadiyah telah memiliki keberadaan yang cukup signifikan sejak awal berdirinya. Aktivitas Muhammadiyah di Purwokerto dimulai pada tahun 1914. Beberapa tokoh Kemuhammadiyahan yang aktif berdakwah di Purwokerto berhasil memperluas pengaruh Gerakan ini di Gerakan di daerah tersebut. Pada 1920, mulai berdiri empat cabang Muhammadiyah di Purwokerto, yaitu Purwokerto Utara, Purwokerto Timur, Purwokerto Barat dan Purwokerto Selatan.

Di Purwokerto selatan, gerakan Muhammadiyah ini awalnya diketuai oleh  Bpk Hj. DE. Purnomo BA.  Pada cabang Purwokerto Selatan ini terdiri 7 ranting, karena terdapat 7 kelurahan di purwokerto selatan, yang tersebar dari Tanjung sampai ke Berkoh. Semua sudah ada ranting. Organisasi yang berkembang dibawah naungan Muhammadiyah di daerah ini yaitu seperti Aisyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasiyatul Asiyah / NA, Angkatan muda Muhammadiyah / IMM, Ikatan Pemuda Muhammadiyah / IPM dan Tapak Suci.

Organisasi Muhammadiyah di Purwokerto Selatan sering melakukan kegiatan-kegiatan yang tentunya dapat meningkatkan keaktifan para pemuda-pemuda dan masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut antara lain kegiatan di Bidang tablig dan sosial. Pada bidang tablig, kegiatan yang dilakukan seperti pengajian tingkat cabang maupun ranting maupun tingkat masjid serta mushola dibawah naungan Muhammadiyah. Selain itu ada juga kegiatan/ acara khusus yang diadakan pada etiap bulannya seperti pengajian slapanan, pengajian Tingkat cabang . Pengajian tingkat cabang ini dihadiri oleh anggota Muhammadiyah dan simpatisan dari ranting ranting yang ada. Selain itu setiap bulannya juga ada kegiatan pembagian zakat yang bergabung dengan lembaga  lazizmu. Lembaga lazizmu ini sudah berdiri  sejumlah 7 kantor layanan di daerah Purwokerto Selatan.

Perkembangan organisasi Muhammadiyah di Purwokerto selatan dari dulu hingga sekarang memiliki progres yang baik dan semakin meningkat. Peningkatan tersebut terletak pada sisi amal usaha serta sisi sumber daya manusianya. Dapat dilihat dari jumlah anggota yang membuat KTA. Kemudian dari sisi Pendidikan sudah banyak sekolah-sekolah yang dibangun dibawah naungan Muhammadiyah, seperti dari sekolah tingkat SD /MI,  SMP SMA dan Perguruan tinggi. Pada bidang pendidikan dari TK, SD/MI berada dibawah bimbingan aisiyah cabang. Sedangkan Perguruan tinggi berada di bawah bimbingan pimpinan daerah. Selain TK dan SD/MI juga terdapat Boarding School SMP Muhammadiyah namun belum mulai beroperasi sepenuhnya.

Pada bidang ekonomi, cabang Muhammadiyah Purwokerto selatan ini memiliki amal usaha yaitu BTM. Pada bidang sosial, cabang Muhammadiyah Purwokerto selatan ini terdapat panti asuhan dan gedung dakwah yang berada dibawah pimpinan daerah. Dalam mempromosikan nilai keagamaan di bidang sosial tokoh kemuhammadiyahan berperan melalui adanya pengajian seperti melalui pengajian majelis taklim, baik melalui Musholla dan Masjid.

Pada lingkup masyarakat daerah Purwokerto Selatan mayoritas secara umumnya mengikuti golongan nasionalis dan golongan Muhammadiyah serta NU menjadi minoritas di daerah tersebut. Namun, dari perbedaan golongan tersebut pada kehidupan masyarakatnya tetap berdampingan dan tidak saling membedakan satu sama lain. Bahkan di daerah tersebut Masjid masyarakat NU itu berdampingan dengan rumah penduduk masyarakat golongan Muhammadiyah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan bukanlah suatu masalah besar dalam bermasyarakat. Justru ini dapat menjadi acuan bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk bertoleransi, menghargai satu sama lain dan juga tetap menjaga kerukunan antar masyarakat yang lain.

Sumber : Drs. Abdul Munir ( Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Purwokerto Selatan)

Penulis : Melafani Amalia, Tri Larisma Damayanti, Imas Ayu Purnamasari, Dwi Ramadani, Devina Nur Zalfa S., Risma Fauzah, Rizky Nuraziz (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purwokerto)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama