Muhammdiyah Sangat Berhati-Hati Jika dalam Amaliyah

Di lingkungan tempat tinggal saya, mayoritas mengikuti ormas NU atau pemerintah. Namun, ada beberapa juga yang mengikuti ormas Muhammadiyah. Biasanya banyak perbedaan antara masyarakat yang mengikuti ormas NU dan ormas Muhammadiyah, seperti contohnya yaitu biasanya ormas Muhammadiyah lebih dulu menjalankan ibadah puasa. Dan juga sholat taraweh ormas Muhammadiyah lebih cepat dibanding ormas NU.

Di sekitar lingkungan tempat tinggal saya ketika bulan ramadhan akan tiba biasanya masyarakat yang mengikuti ormas Muhammadiyah akan mengadakan karnaval menyambut bulan suci ramadhan, dan yang mengikuti karnaval tidak harus masyarakat yang mengikuti ormas Muhammadiyah. Biasanya  karnaval diadakan pada sore hari setelah sholat Ashar dan mengelilingi desa tempat tinggal saya. Masyarakat yang mengikuti karnaval biasanya ada yang menggunakan sepeda motor yang dihias dengan semenarik mungkin dan ada juga yang memakai mobil bak terbuka. Biasanya yang berada pada mobil bak terbuka yaitu Grup Hadroh. Setelah selesai karnaval biasanya masyarakat akan berkumpul di sebuah masjid yang menjadi titik kumpul. Untuk menunggu undian doorprise yang hadiahnya sangat menarik.

Ormas Muhammdiyah biasanya lebih dulu menjalankan ibadah puasa ramadhan daripada ormas NU, hal itu dikarenakan perbedaan metode penentuan awal bulan komariah antara Muhammadiyah dan NU. Muhammadiyah menggunakan metode perhitungan astronomi atau hisab. Sementara NU mengedepankan rukyatul hilal atau mengamati hilal. Sebagai salah satu organisasi keagamaan yang berpengaruh di Indonesia, Muhammadiyah memiliki paket sendiri untuk menentukan tanggal puasa dan lebaran bagi anggotanya.

Dan juga masyarakat Muhammadiyah di lingkungan tempat tinggal sekitar saya biasanya setelah ada orang meninggal tidak mengadakan tahlilan. Dikarenakan secara umum masyarakat Muhammadiyah menganggap bahwa tahlilan adalah bid’ah. Yaitu melakukan amaliyah-amaliyah tertentu yang tidak ada atau tidak diajarkan pada zaman nabi Muhammad SAW. Bid’ah adalah suatu kegiatan yang dihukumi haram untuk dilaksanakan. Dikarenakan latar belakang dari visi organisasi Muhammdiyah yaitu berusaha melakukan pemurnian ajaran islam. Masyarakat Muhammdiyah sangat berhati-hati jika berkenaan dengan amaliyah, karena merekan sangat kawatir akan adanya unsur bid’ah.

Di sekitar lingkungan tempat tinggal saya, Masyarakat Muhammadiyah juga tidak merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad. Dikarenakan hal itu adalah perbuatan-perbuatan bid’ah dan mengandung unsur syirik serta memuja-muja Nabi Muhammad SAW secara berlebihan, seperti membaca wirid atau bacaan yang tidak jelas sumber dan dalilnya. Namun hukum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah mubah, yakni tidak dilarang sekaligus tidak diperintahkan. Dan bisa menjadi hal baik dan bernilai ibadah apabila niatnya benar.

Masyarakat Muhammadiyah juga biasanya ketika sedang melaksanakan ibadah sholat subuh tidak menggunakan doa qunut. Saya pernah melihat teman saya yang mengikuti organisasi Muhammadiyah, ketika dia melaksanakan sholat subuh dia tidak menggunakan qunut. Dikarenakan melakukan doa qunut dan melihat hadis-hadisnya tentang qunut subuh dinilai lemah dan banyak diperselisihkan oleh para ulama. Di samping itu terdapat hadis yang menguatkan tidak adanya qunut subuh. Dan bahwa qunut tidak lagi boleh diamalkan.

Di sekitar lingkungan tempat tinggal saya yang mayoritas masyarakat NU. Terdapat banyak perbedaan antara masyarakat yang mengikuti organisasi NU dan juga yang mengikuti organisasi Muhammadiyah, yaitu diantaranya NU dikenal sebagai organisasi Islam yang toleransi terhadap adat dan istiadat Indonesia. Organisasi NU mempunyai tujuan yang lebih luas sehingga masyarakat lebih mudah untuk memahaminya. Sedangkan Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Gerakan yang dimaksud ialah mengenai dakwah Islam yang ditujukan kepada dua bidang, perseorangan dan masyarakat. Muhammadiyah dikenal dengan perjuangannya di bidang pendidikan. Tujuan dari dididirikannya organisasi Muhamaadiyah itu sendiri adalah untuk memberikan dukungan pada upaya pemurnian ajaran Islam yang pada saat itu identik dengan hal mistik.

Saya pernah melaksanakan ibadah sholat tarawih di sebuah masjid yang berada dinaungan organisasi Muhammadiyah, menurut saya sholat tarawihnya rakaatnya lebih sedikit dibandingkan dengan NU. Dan juga sholatnya lebih cepat dibanding dengan NU. Namun hal itu dikarenakan sholat tarawih di  Muhammadiyah sangat mengedepankan kualitas. Dan juga menurut saya itu tergantung imam yang mengimami sholat tarawih tersebut.

Penulis : Winda Septiani (mahasiswa Prodi Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto)





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama