Jadilah Umat yang Bijak dan Menghormati

Muhammadiyah tentunya bukan hanya di kota-kota besar saja namun sudah tersebar luas hingga ke pelosok daerah. Contohnya di daerah saya sudah ada Muhammadiyah dari saya masih kecil hingga sekarang masih berjalan dan banyak mendapat pujian masyarakat. Penganut ajarannya rata-rata orangnya tidak peduli dengan tradisi jawa, jika ada yang menikah maka tidak disewrtai adat-adat yang biasa dilakukan saat menikah. Karena bagi mereka, hal semacam itu merupakan hal yang syirik karena tidak ada ketentuannya di Islam. Intinya mereka berpegang prinsip pada aturan islam.

Pada dasarnya, Muhammadiyah didirikan untuk dapat membangun masyarakat islam yang seharusnya atau sebenar-benarnya maksudnya adalah masyarakat yang bisa memahami dan menerapkan prinsip islam serta menjalaninya dengan baik tanpa dipengaruhi oleh budaya atau tradisi lain yang bertentangan. Maka dari itu adat saat menbikah, menghitung weton, empat bulanan. tujuh bulanan, dan adat lainnya tidak diikuti karena bukan termasuk inti ajaran islam. Perlu diperjelas jika Muhammadiyah bukan suatu aliran melainkan organisasi yang tuntunannya adalah Nabi Muhammad SAW. Karena kata Muhammadiyah diambil dari nama Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah memiliki aspek sebagai berikut, yaitu akhlak, ibadah, aqidah dan muamalah. Semua aspek itu terkandung pada pikiran setiap individu yang utuh dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Saat diri saya bertanya kepada pengurus muhammadiyah di Lingkungan saya kebetulan pengurusnya adalah saudara saya sendiri, waktu masih kecil saya bertanya “Kenapa di Muhammadiyah tidak dilaksanakan adat-adat yang semestinya dilakukan?” lalu beliau pun menjawab “Di dalam islam khususnya pada Muhammadiyah hal seperti itu tidak terdapat pada ajaran islam dan hanya mengundang syirik semata, makanya sebab Muhammadiyah didirikan karena keterbelakangan umat islam tentunya dalam hal pendidikan dan keterbelakangan dalam hal peradaban.

Pesantren tidak bisa dianggap sebagai sumber lahirnya generasi baru yang dianggap sebagai kriteria yang bagus karena pandai membaca Al-Quran, pakaian yang tertutup dan lainnya. Semua anak bisa menjadi lebih baik karena pendidikannya”. Begitulah kira-kira percakapan yang dapat saya rangkum kala itu. Di dalam lingkungan saya terdapat NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah, kedua organisasi tidak pernah saling bentrok satu sama lain, keduanya hanya berbeda pendapat namun tetap saling menghormati satu sama lain. Saya pernah selama masih kecil tempat mengaji saya berpindah-pindah, kadang di masjid milik NU kadang di masjid milik Muhammadiyah.

Saat mengaji saya mendapatkan perbedaan yang saya sadari, saat mengaji di NU saya benar-benar belajar tentang islam yang sedalam-dalamnya seperti menghafal asmaul husna, setiap hari setoran ayat, dan disuruh untuk mengaji dan diperdengarkan di toa masjid, setiap ada acara milad ataupun takbiran kita disuruh untuk pawai obor dan setiap diperjalanan membaca sholawat nabi sedangkan saat saya mengaji di Muhammadiyah saya diajarkan mengaji dan setitik ajaran modern, seperti menggambar kaligrafi. Perbadaannya juga terdapat saat merayakan hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha, NU dilaksankan di masjid maupun mushola sedangkan Muhammadiyah dilaksankan di lapangan yang terbuka.

Bagi saya Muhammadiyah adalah ajaran yang menurut saya bagus karena tidak berpedoman pada perilaku kesyirikan, jujur pada saat kecil, keluarga saya masih menggantung daun kelapa muda (Janur kuning) dan segala sesajennya di pintu rumah, saya kesal karena keluarga saya masih saja percaya akan hal seperti itu. Namun suatu hari ketika orang Muhammadiyah tepatnya adik dari kakek saya berkunjung ke rumah kebetulan yang mengurus Muhammadiyah, beliau mengatakan jika hal itu adalah hal yang syirik karena masih percaya dengan hal-hal ghaib. Sejak saat itu rumah kami tidak terdapat sesajen lagi. Lalu perbedaan yang signifikan lagi terkait dengan rakaat saat tarawih, di Muhammadiyah sendiri tarawih sampai 11 rakaat namun bacaannya panjang-panjang.

Bukan hanya di Lingkungan sekitar saja, organisasi Muhammadiyah tersebar luas sampai beberapa kalangan. Ada SD,SMP,SMA sampai kuliah pun ada pendidikan berbasis Muhammadfiyah. Saya sebenernya telah belajar sedikit mengikuti organisasi IMM meski tidak dilanjutkan namun saya berpendapat bahwa organisasi Muhammadiyah punya cita-cita yang maju dan modern. Menjunjung tinggi umat beragama serta selalu menjaga ketaaatannya kepada Allah SWT. Sebagai kaum muslimin yang baik tentunya kita harus senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya. Lain dari ibadah, ada juga hal-hgal yang harus di taati dan dipatuhi.

Contoh sederhana adalah tentang norma, dalam islam tentunya sudah opasti dijelaskan dengan norma-norma yang berlaku. Seperti norma sebagai umat yang baik, lalu norma sesama kaum. Di Muhammadiyah sendiri tentunya aspek-aspek ini ada dan semestinya dijalani dengan baik. Menurut saya pribadi Muhammadiyah sekarang sebagai organisasi islam yang maju dan berkembang pesat, bahkan cabangnya sudah ada di luar negeri yaitu di Korea Selatan. Hal ini menandakan bahwa bukan sebagai sarana dakwah dan ajaran islam saja namun juga sebagai sarana untuk memajukan masyarakat yang bijak dan juga berilmu, Muhammadiyah turut serta dalam aksi tolong-menolong dalam hal kemanusiaan contohnya saat bencana alam maupun sumbangan bagi orang yang kurang mampu.

Dalam hal pendidikan juga terdapat banyak beasiswa dengan syarat yang dapat memperkuat iman seseorang. Contohnya dengan seseorang yang bisa menghafal Al-Quran 30 Juz akan mendapatkan beasiswa gratis dari kampus untuk turut serta belajar dalam kampus tersebut. Muhammadiyah juga aktif dibidang kerja sama dengan organisasi atau mitra lainnya bahkan pernah menjalin dengan duta besar negara asing, hal ini membuktikan betapa kuatnya peran Muhammadiyah dalam kerja sama antar organisasi lain. Lantas apakah Muhammadiyah sendiri menganggap dirinya paling baik antar organisasi lain? Tentunya tidak karena cita-cita utama Muhammadiyah adalah untuk memajukan masyarakat yang tertinggal dengan fungsi asli dari beribadah.

Bukan maksud saya menyinggung organisasi lain karena saya sendiri sebenarnya bukanlah dari organisasi Muhammadiyah namun mengingat semangat dan cita-cita Muhammadiyah membuat saya menyadari bahwa organisasi ini sangatlah bagus dan membuat masyarakat tidak berpatokan pada ilmu zaman dahulu. Saya sangat terkesan terkait dengan hal-hal yang sudah diraih oleh organisasi Muhammadiyah sendiri mulai dari pendidikan,dakwah, dan sebagainya. Saya sendiri tidak membedakan secara gamblang dan tidak langsung berkata bahwa organisasi ini atau itu jelek atau baik, bagi saya semuanya baik namun karena saya hidup dalam lingkungan yang memiliki dua organisasi maka saya harus menghormati keduanya karena sebenarnya maksud dua organisasi ini sama yaitu ingin umat islam kembali ke jalan yang benar denganb beribadah kepada Allah SWT serta menjalankan syariat islam yang berlaku.

Baik NU maupun Muhammadiyah merupakan organisasi yang baik. Kecuali melanggar dan sangat melenceng dari syariat-syariat islam. Sebagai salah satu dari bagian mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto saya bangga karena berada dalam lingkungan kampus yang nyaman ini, bahkan perbedaan agama bukanlah suatu masalah yang kompleks di Kampus ini. Di tambah sering adanya pertukaran pelajar membuat saya lebih bangga karena begitu majunya kampus yang saya cintai. Mungkin ini saja opini saya tentang Muhammadiyah dan ada setitik aspek-aspek lainnya.

Sebagai masyarakat Indonesia yang mempunyai banyak bahasa,adat istiadat,pakaian adat semestinya kitabharus menghoirmati itu semua namun perlu diketahui kita adalah umat islam dan umat islam punya beberpa kriteria tentang pakaian dan adat yang berlaku, untuk itu kita harus meminimalisir aspek yang semestinya tidak perlui dilakukan namun harus dihormati karena kembali lagi jika bangsa kita dulunya adalah bangsa yang dijajah dan jauh sebekum penjajahan ada bangsa kita terdapat beberapa Kerajaan yang setiap kerajaan memiliki Raja yang berkuasa dan pasti pada zaman dahulu masih menganut tata cara nenek moyang kita, dan pasti hal itu semua masih terbawa zaman sampai sekarang, Untuk itu jadilah umat yang bijak dan hormatilah sesama tidak menganggap bahwa dirimu paling benar. Sekian opini dari saya, Terimakasih.

Penulis : Fiska Olivia Putri (Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama