Membangun Diri melalui Organisasi: Perjalanan Ibu Nurul dalam Aisyiyah

Dalam wawancara kami dengan Ibu Nurul Wahidah Uswati selaku sekretaris dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banyumas sekaligus kepala kantor FAI Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Seorang perempuan yang telah mengabdikan dirinya dalam organisasi Aisyiyah, saya mendapatkan pemahaman mendalam tentang perjalanan dan pengalaman berorganisasi Ibu Nurul. Ia telah menjabat sebagai sekretaris dan wakil ketua dalam berbagai periode kepemimpinan Aisyiyah di daerahnya. Selain itu, latar belakang keluarga Ibu Nurul sebagai anak aktivis dalam Muhammadiyah dan Aisyiyah turut mempengaruhi keputusannya untuk terlibat dalam organisasi tersebut. Dalam esai ini, saya akan menggambarkan perjalanan Ibu Nurul dalam organisasi Aisyiyah, tantangan yang dihadapinya, perbedaan Aisyiyah dengan organisasi lainnya, dan dampak positif yang dihasilkan oleh organisasi ini terhadap masyarakat. Selain itu, saya akan menjelaskan manfaat berorganisasi menurut Ibu Nurul dan pesannya bagi kita semua.

Awal mula keterlibatan Ibu Nurul dalam pimpinan Aisyiyah dimulai sebagai sekretaris 2 selama periode pertama selama 5 tahun. Periode kedua, Ibu Nurul menjabat sebagai sekretaris 1 selama 2 tahun, dan pada periode ketiga, ia menjadi wakil ketua selama 3 tahun. Melalui perjalanan ini, Ibu Nurul telah mengalami berbagai peran dan tanggung jawab dalam memajukan organisasi Aisyiyah di daerahnya. Pada awalnya, ia merasa "terpaksa" untuk terlibat, namun seiring berjalannya waktu, Ibu Nurul menjadi terbiasa dan menemukan kegembiraan dalam organisasi tersebut. Keterampilan berorganisasi yang telah Ibu Nurul kembangkan sejak dulu juga menjadi faktor yang mempengaruhi partisipasinya dalam Aisyiyah

Namun, perjalanan Ibu Nurul dalam Aisyiyah tidaklah tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah sulitnya membagi waktu antara rapat dan kegiatan organisasi dengan pekerjaannya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Terkadang, Ibu Nurul harus memutuskan antara menerima undangan untuk rapat atau tetap fokus pada pekerjaannya di universitas. Selain itu, keinginan keluarganya untuk menghabiskan waktu bersama pada hari libur sering kali bertabrakan dengan tanggung jawabnya di Aisyiyah. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi Ibu Nurul.

Aisyiyah memiliki keunikan dan perbedaan dengan organisasi lainnya Aisyiyah dikenal dengan orang-orangnya yang berpendidikan dan bijaksana. Meskipun organisasi lain juga memiliki karakteristik serupa, namun Aisyiyah lebih luas Kenal karena reputasi yang dimilikinya. Keanggunan dan kecerdasan anggota Aisyiyah menjadi ciri khas yang melekat pada organisasi ini. Hal ini tidak hanya memberikan pengaruh positif terhadap citra Aisyiyah, tetapi juga membawa kepercayaan dan penghormatan dari masyarakat.

Organisasi Aisyiyah memberikan dampak positif yang signifikan pada masyarakat melalui berbagai program dan inisiatifnya. Salah satu contohnya adalah program TBH LP Care yang dimiliki oleh Aisyiyah. Program ini bertujuan untuk mendata dan memberikan penanganan serta pengobatan khusus kepada penderita TBC di setiap kecamatan. Melalui program ini, Aisyiyah berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan membantu para penderita TBC untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Selain itu, Aisyiyah juga berperan penting dalam pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Melalui partisipasinya dalam organisasi ini, banyak perempuan yang menjadi aktif dalam berorganisasi dan berkecimpung dalam dunia politik. Bahkan, sekitar 30% perempuan berhasil menduduki posisi di badan legislatif. Hal ini menunjukkan betapa Aisyiyah mendorong perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Organisasi ini juga banyak memperjuangkan hak-hak perempuan, mengadvokasi kesetaraan gender, dan memberikan akses pendidikan dan keterampilan kepada perempuan untuk meningkatkan kemandirian mereka. Upaya ini memiliki dampak positif dalam memberikan peluang dan mengurangi kesenjangan gender di masyarakat. Selain itu, Aisyiyah juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak. Mereka memiliki berbagai pusat kesehatan yang menyediakan layanan medis, konseling, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Upaya ini membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan umum.

Menurut Ibu Nurul, berorganisasi membawa banyak manfaat dalam kehidupan pribadi. Pertama, melalui berorganisasi, seseorang dapat memperluas wawasan dan pengetahuannya. Dalam interaksi dengan anggota organisasi lainnya, kita dapat belajar dari pengalaman mereka, berbagi ide, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang relevan.

Kedua, berorganisasi memungkinkan kita untuk memperluas jaringan relasi dan membangun hubungan baru. Melalui pertemuan, diskusi, dan kerjasama dalam proyek-proyek organisasi, kita dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan visi yang sama. Hal ini membuka peluang untuk membangun kolaborasi yang bermanfaat baik secara pribadi maupun profesional.

Ketiga, berorganisasi melatih kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) dan meningkatkan keterampilan sosialisasi dengan berbagai orang. Dalam organisasi, kita sering kali harus berkomunikasi, menyampaikan ide, dan memimpin pertemuan. Semua ini membantu mengasah kemampuan komunikasi dan membangun kepercayaan diri.

Dalam pesannya, Ibu Nurul menekankan bahwa mengikuti organisasi bukanlah hal yang rugi, terutama di era digital dan globalisasi seperti sekarang ini. Ia menyarankan agar kita melibatkan diri dalam organisasi yang sesuai dengan minat dan passion kita. Menurutnya, kesukaan yang berkembang menjadi kebiasaan akan membuat kita lebih mudah diarahkan dan berkontribusi secara aktif dalam mencapai tujuan organisasi yang lebih besar. Ibu Nurul juga menekankan pentingnya menghargai waktu dan mengatur prioritas dengan bijak. Meskipun tantangan membagi waktu antara organisasi dan kehidupan pribadi dapat menjadi sulit, ia berpendapat bahwa dengan manajemen waktu yang baik dan dukungan keluarga yang memahami, kita dapat mencapai keseimbangan yang sehat.

Selain itu, Ibu Nurul juga mengajak kita untuk terus mengembangkan diri melalui organisasi. Dalam organisasi, kita dapat belajar keterampilan baru, memperluas jaringan, dan mengembangkan kepemimpinan yang kuat. Dalam era digital dan globalisasi seperti sekarang, organisasi dapat menjadi wadah yang memberikan tantangan dan peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Dalam kesimpulan, perjalanan Ibu Nurul dalam organisasi Aisyiyah adalah bukti nyata bagaimana keikutsertaan dalam sebuah organisasi dapat memberikan dampak positif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ia telah melewati berbagai peran dan tantangan, namun tetap teguh dalam tujuannya untuk berkontribusi dalam memajukan Aisyiyah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui wawancara ini, kita dapat memahami betapa pentingnya berorganisasi, baik untuk pertumbuhan pribadi maupun pengembangan masyarakat. Pesan dan pengalaman Ibu Nurul memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mengambil bagian dalam organisasi yang sesuai dengan minat dan tujuan kita, serta berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun dunia yang lebih baik.

Penulis : Dhea Gladys, Husnul Hotimah, Fiska Olivia, Anissa Maharani, Bathary Nada (mahasiswa Prodi Sastra Inggris Universitas Muhammdiyah Purwokerto)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama