Kewirausahaan atau yang sering kita dengar adalah bisnis adalah suatu
kegiatan berniaga jasa maupun barang, yang dimana secara hukum ekonomi mengeluarkan
uang sekecil– kecilnya dan mendapatkan laba sebesar–besarnya. Bisnis balik
modal yang sangat cepat sangat tidak relevan untuk para pembisnis, karena
perusahaan besar saja berawal dari keterpurukan seperti contohnya coca cola,
perusahaan ini hanya bisa menjual kurang lebih 25 botol dalam setahun, sekarang
kita tahu bagaimana suksesnya perusahaan Coca Cola.
Kewirausahaan atau bisnis harus didasari dengan strategi yang sangat
matang karena jika tidak maka sama saja menghabiskan aset. Benar jika gagal
dalam kewirausahaan akan mendapatkan pengalaman, akan tetapi kita bisa
meminimalisirkan kata gagal tersebut. Strategi yang baik adalah barang atau
jasa yang unik dan barang atau jasa tersebut bisa di kembangkan dan di
modifikasi agar menarik konsumen karena jika tidak maka konsumen akan memilih
barang atau jasa yang serupa yang lebih menarik, jadi ada kalanya kita harus
mengatur stategi agar mendapatkan konsumen agar tidak buang aset secara
percuma.
Strategi tidak hanya soal barang dan jasa yang unik, bisa saja dengan
strategi konten. Ya kita sering sekali dengar dengan kata konten, kenapa saya
mengambil strategi ini ya karena dari kehidupan kita saja tidak jauh dari
internet. Maka untuk mempromosikan suatu produk atau jasa kita bisa membuat
konten dan unggah di media sosial seperti TikTok, Instagram, facebook,
dll. Strategi yang menurut saya tidak kalah penting adalah membuat peluang atau
memberikan solusi kepada para konsumen di suatu daerah ataupun negara, misal
saja yang kita ketahui di Indonesia seperti bisnis gojek. Nadiem Karim selaku
pendiri Go-Jek, beliau ingin memberikan solusi terhadap pangkalan ojek yang
hanya menunggu orang datang kesitu dan minimnya pendapatan ojek. Dari situ beliau
membuat Go-Jek.
Strategi yang berikutnya ada pada target konsumennya, sebelum melakukan
berniaga anda harus mencari dulu siapa target yang cocok pada produk atau jasa yang
akan ditawarkan kepada konsumen. Strategi pemilihan lokasi yang tepat sangat
berpengaruh juga bagaimana tidak, jika
saja bisnis tidak ditempat yang semestinya akan menjadi pengalaman yang pahit
dan hanya membuang – buang aset.
Kost–kostan, kontrakan. Kalimat ini tidak asing bukan? Ya kita sebagai
mahasiswa sangat sering mendengar kalimat itu. Bisnis ini sangat saya suka
karena membutuhkan modal besar dan balik dengan waktu yang cukup singkat, dan
bisnis ini tidak akan pernah ada habisnya karena yang ditujukan konsumen
tersebut ya kita mahasiswa atau yang jauh dari rumah apalagi bisnis ini dibuat
didaerah kampus – kampus maka akan sangat laku. Sebagai mahasiswa yang jauh mau
tidak mau maka harus ngekost didaerah tersebut, karena tidak mungkin mahasiswa
akan melakukan pulang pergi dari rumah ke kampus. Jikalau rumah dekat tidak apa
– apa, tapi jika untuk orang yang luar pulau maka sangat bergantung dengan
bisnis tersebut.
Bisnis ini sangat relevan sekali jika di daerah kampus, tidak peduli
harganya berapa pasti akan selalu full. Yang membedakan dari setiap kos – kosan
itu sendiri hanya ada pada kebersihan dan fasilitas yang diberikan oleh
pemilik. Tentunya juga pada jenis material yang ada pada kamar kos – kosan tersebut.
Bisnis ini pun bisa juga ada kekurangannya setipa bisnis tidak mungkin ada
untung terus menerus seperti jika ada kerusakan pada gedung mau tidak mau kita
harus memperbaikinya, baru ada lagi mungkin orang yang selalu telat bayar sewa
selama berbulan – bulan dan kemudian lari tanpa pamit dan bayar.
Penulis : Adib Al Fathin (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)