Dinamika penjualan Gorengan

Gorengan , apa yang terlintas dalam benak anda jika terdengar kata Gorengan..? iya tepatnya adalah suatu makanan yang di proses nya dengan olahan tepung kemudian di goreng sampe kering…Yup sangat cocok menemani sarapan anda atau sekedar temen ngemil di waktu senggang anda…!!!, di negri kita gorengan memang termasuk makanan favorit untuk sarapan atau sekedar ngemil di waktu senggang. Bukan hanya sekedar makanan favorit saja, menjual gorengan pun termasuk bisnis yang banyak di minati oleh masyarakat di negri kita. Menjual jajanan gorengan termasuk bisnis yang banyak di minati, mengapa ..? karna menjual gorengan termasuk bisnis makanan yang  mana bisnis makanan adalah bisnis yang tidak hengkang oleh zaman, di mana pun dan kapan pun tidak akan kosong dari peminat atau pembeli, apalagi jajanan gorengan, makanan yang banyak di minati oleh berbagai lapisan masyarakat dari anak anak sampai orang dewasa, dari yang miskin sampai yang kaya, dari yang rakyat sampai pejabat.

Berjualan gorengan adalah termasuk bisnis yang menjanjikan karna tidak perlu modal yang besar , untung yang di dapat pun lumayan memuaskan, maka bagi kamu yang mengeluh punya modal dikit boleh lah di coba ide usaha ini. Usaha penjualan gorengan bisa anda mulai dari modal 300 rb -800 rb , cara pembuatan gorengan pun sangat simpel, cukup dengan perabotan perabotan yang ada di rumah. Jajanan gorengan beraneka ragam macam nya tergantung si penjual bagaimana pandai mengolah nya : ada tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, Piscok (pisang coklat), ada bakwan, risoles, tape goreng, telo goreng , bahkan sayur bayam pun bisa di olah menjadi gorengan , misalkan  anda adalah orang yang baru pertama kali mencoba usaha ini anda bisa memulai nya dengan menjual empat jenis gorengan inti : tempe goreng, tahu goreng atau biasa di sebut tahu isi, bakwan & pisang goreng karna menurut saya pribadi, empat macam gorengan tersebut adalah jenis gorengan yang paling banyak di minati pelanggan.

Bahan dasar pembuatan gorengan di antaranya yang paling pokok adalah tepung terigu, bawang putih, garam & penyedap (masako , sasha dll) itu bahan dasar pembuatan gorengan secara umum. Untuk pembuatan pisang goreng , bahan dan adonannya sedikit berbeda : tepung terigu, tepung beras, tepung mazena, garam, gula & margarine. Usaha penjualan gorengan tidak di perlukan tempat khusus (sewa tempat /lokasi) yang di perlukan adalah gerobak sederhana untuk menggoreng dan menyajikan gorengan yang akan di jual, andai kan anda belum ada kemampuan membeli gerobak.

Anda cukup mewadahi jajanan gorengan yang anda akan jual di baskom baskom atau wadah wadah yang ada di rumah anda kemudian anda bawa ke warung warung , toko atau rombong yang menjual jajanan, kemudian anda titipkan kepada mereka untuk mereka jualkan , nah nantinya si pemilik toko /warung jajanan biasanya akan buat kesepakatan dengan anda untuk mengambil sedikit ke untungan dari hasil menjualkan gorengan anda, ya sekitar 200 perak sampe 500 perak, misalkan anda memberi harga untuk satu  gorengan 1000 rupiah, maka sepemilik toko/warung jajanan menjualkannya seharga 1.500 , ini berarti pemilik toko/warung jajanan mengambil untuk 500 perak /gorengan yang dia jualkan.

Tahap awal anda lakukan seperti itu (menitipkan gorengan anda ke toko/warung jajanan untuk di jualkan ) di karnakan anda belum memiliki grobak, sambil berjalan anda menabung guna untuk membeli gerobak. Jika anda sudah memiliki gerobak pribadi, maka dari sini lah anda memulai penjualan gorengan secara sendiri (berdiri sendiri) tanpa harus bekerja sama dengan pihak lain. Dalam menjalan kan usaha penjualan jajanan gorengan, anda tidak terlalu sulit untuk meningkatkan omset penjualan, anda cukup meningkatkan kreatifitas anda di dalam penjualan gorengan, misalkan anda ingin menarik para pelanggan untuk membeli gorengan di tempat anda, maka anda membuat menarik penyajian gorengan anda supaya pelanggan tertarik contohnya dengan menambah varian gorengan yang anda jual, sehingga pelanggan tidak bosan. Demikian beberapa langkah untuk membuka usaha gorengan supaya mudah di minati oleh pelanggan, di samping kita kemas supaya gorengan itu nikmat dan menarik peminat, hendaknya para penjual gorengan selalu menjaga kebersihan supaya tetap sehat dan hygeinis.

Gorengan adalah jenis jajanan yang mengalami proses penggorengan dengan menggunakan minyak goreng. Jajanan gorengan sangat di minati oleh masyarakat, karna anggapan bahwa gorengan adalah asupan energi di antara waktu makan. Namun realitanya masyarakat banyak yang belum mengetahui kadar hygenis dan keamanan jajanan gorengan tersebut , apakah cocok untuk kesehatan atau tidak..? salah satu sebab mengapa jajanan gorengan itu kurang baik untuk kesehatan adalah jaminan kebersihannya.

Kalau kita lihat posisi tempat penjualan gorengan yang berada di tepi jalan raya, hal ini memungkinkan terjadinya penyerapan logam berat dari asap kendaraan  bermotor,  dan juga proses pengolahannya hingga  tempat penyajiannya masih sangat jauh dari standar hyginetas yang ada secara umum seperti kualitas minyak yang di buat untuk menggoreng, biasanya minyak goreng nya dari awal menggoreng gorengan tidak ada pergantian minyak yang baru, tetapi bekas minyak yang di gunakan menggoreng sebelumnya, ini juga di pandang kurang baik untuk kesehatan. Selain itu juga prilaku penjual yang mementingkan daya jual semata, sehingga berupaya menekan biaya produksi membuat penjual tidak peduli lagi dengan kadar kebersihan dan hygeinitas jajanannya.

Minimnya kepedulian penjual terhadap kebersihan dagangannya dan hanya mencari keuntungan semata, membuat para pedagang menghalalkan segala cara agar dagangannya di minati oleh pelanggan. Pada umum nya para penjual gorengan yang menjual di tepi jalan raya yang padat lalu lintas yang banyak mengandung polusi dan debu yang bertebaran, dapat menempel di jajanan gorengan yang mereka jual. Wujudnya para pedagang kaki lima (PKL) termasuk para pedagang gorengan yang berjualan di trotoar trotoar dan pinggir pinggir jalan sebagai bagian dari sektor informal, di satu sisi memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai, akibat rendahnya pendidikan dan minimnya modal usaha mereka.

Berdasarkan penelitian BPOM pada tahun 2013, membuktikan bahwa gorengan yang di wadahi dengan kertas koran mengandung timbal. Dari data BPOM tersebut, maka pengemasan bahan pangan utamanya jajanan gorengan memegang peranan penting di dalam hygeinitas jajanan. Berdasarkan penelitian, dapat juga di lihat di lapangan bahwa beberapa jenis kemasan dan wadah yang di gunakan para penjual gorengan, yang berupa plastik, kaleng, styrofoam,  kertas koran  yang semuanya tidak baik di gunakan  sebagai kemasan atau wadah pada makanan  yang berminyak dan panas, karna dapat mempercepat perpindahan zat kimia berbahaya dari plastik dan kertas ke makanan. Kesimpulannya jajanan gorengan tidak baik untuk kesehatan bila sering sering di konsumsi, bila sesekali di konsumsi itu tidak masalah, asalkan anda masih bisa mengontrolnya.

Beberapa hari yang lalu, lagi booming tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang mempengaruhi naiknya harga makanan yang di jual termasuk harga jajanan gorengan. Karna naiknya harga minyak goreng dua kali lipat dari harga semula, maka sejumlah penjual gorengan menaikkan harga jual gorengan, karna tidak mampu menanggung rugi modal, yang biasanya harga jual gorengan 1000 rupiah /gorengan menjadi 1.500-2000 rupiah per gorengannya. Berdasarkan penelitian, penjual aneka jajanan gorengan semisal pisang, singkong, tahu , tempe , bakwan dan  yang lainnya  mereka mengaku tidak dapat lagi bertahan dengan harga yang lama yang sudah bertahan lama.  Mereka terpaksa menaikkan harga jual gorengan meskipun beresiko menurunkan jumlah pembeli. Berdasarkan penelitian, kenaikan harga penjualan gorengan di sebabkan oleh naiknya harga minyak goreng yang mencapai dua kali lipat dari harga semula. Harga minyak goreng yang mahal sudah bertahan dua bulan terakhir, berdampak pada meningkatnya modal dagangan dan berkurangnya pemasukan. Penjualan gorengan tidak dapat lagi menyiasati harga modal dengan cara mengecilkan ukuran gorengan , karena pembeli sekarang sudah menurun sejak covid 19. Namun dengan harga eceran naik, para penjual merasakan pembeli semakin berkurang.

Sebagaimana yang saya ulas di atas, jajanan gorengan adalah  salah satu santapan favorit masyarakat kita yang tidak hengkang oleh zaman. termasuk ketika tiba bulan Ramadhan, jajanan gorengan termasuk  salah satu menu yang wajib di sajikan di bulan yang penuh berkah tersebut, mengapa demikian…? Karna jajanan gorengan sangat cocok sebagai makanan pembuka atau istilah nya takjil ketika masuk waktu berbuka puasa sebelum menyantap menu berat (Nasi dll ). Walaupun dibahas sebelumnya  mengenai naiknya harga minyak goreng sehingga memberatkan sebagian besar penjual gorengan, apakah hal tersebut membuat para penjual gorengan tidak berjualan gorengan..? tentunya tidak, naiknya minyak goreng tidak lah  menyebabkan mereka berhenti menjual gorengan, tetapi mereka menyiasati untuk menaikkan harga gorengan lebih tinggi dari harga sebelum nya supaya mereka tetap mendapatkan keuntungan, apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini , peminat jajanan gorengan meningkat dari bulan bulan sebelumnya. Karna jajanan gorengan adalah sajian wajib menu buka puasa sebagai makanan pembuka atau takjil yang di susul dengan sajian minuman penghilang dahaga. Bahkan di bulan yang penuh berkah ini  para penjual gorengan tidak perlu menunggu lama untuk menanti gorengannya habis terjual oleh para pelanggan.

Singkatnya tibanya Bulan Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi para penjual jajanan termasuk penjual gorengan, karna di bulan yang penuh berkah tersebut para peminat jajanan termasuk gorengan meningkat dari bulan bulan sebelumnya, sehingga untung yang di peroleh para penjual meningkat dari bulan bulan sebelumnya.

Penulis : Qeis (mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)



9 Komentar

  1. Saya setuju pendapat Qeis bahwa gorengan juga termasuk makanan favorit dan mau disuguhkan dengan apapun tetep enak.# Kembangkan ide liarmu

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan artikel ini karena di samping kita membudayakan makanan ke arifan lokal kita juga harus memperhatikan akan kesehatan makanan dan juga kesehtan konsumen yang dimana harus trjaga kehygenisanya

    BalasHapus
  3. Saya setuju niii sama pendapat orang niii

    BalasHapus
  4. Nama : Merli Tria Pratiwi
    NIM : 2219010050
    Setelah membaca tulisan ini, saya jadi lebih paham begitu penting nya melihat kondisi kebersihan dari makanan gorengan. Menjadi lebih waspada melihat kondisi lapangan ketika ingin membeli gorengan dan mengusahakan untuk membawa tempat sendiri jika ingin membeli gorengan.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama