Media Pembelajaran Sebagai Peningkatan Minat Belajar Siswa

Berbicara soal kualitas pendidikan, tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran di ruang kelas. Pembelajaran di ruang kelas mencakup dua aspek penting yakni guru dan siswa. Guru mempunyai tugas mengajar dan siswa belajar. Mengajar adalah proses penyampaian atau mentransfer ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Sedangkan belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.

Permasalahan yang sering dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak belajar secara teori. Pembelajaran di kelas lebih diarahkan pada kemampuan anak untuk memahami materi pelajaran. Sedangkan teori yang di pelajari siswa kurang adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa kurang mengerti lebih dalam dari materi suatu pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, kehadiran guru diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga siswa dapat mempunyai pengetahuan tidak hanya teori, namun bisa mempraktekkannya guna untuk masa yang akan datang dalam perkembangan zaman.

Perlu disadari bahwa pembelajaran itu merupakan suatu system, yang di dalamnya terdapat sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan. Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Didalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu : guru, siswa, tujuan, metode, materi, alat pembelajaran (media), evaluasi. Karena pembelajaran merupakan suatu system maka keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana efektifitas tiap-tiap komponen tersebut berinteraksi. Adanya media pembelajaran dalam penyampaian materi di dalam kelas akan menambah minat siswa dalam belajar.

Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif permanen dan dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tiap individu dalam seluruh proses pendidikan untuk memperolah perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan, nmaun proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. Jadi, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh individu sehingga adanya penambahan ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap sebagai rangkaian kegiatan menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tujuan pembelajaran. Melalui motivasi belajar, siswa akan memiliki dorongan untuk mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Menggunakan strategi pembelajaran yang menantang seperti permainan dapat memotivasi siswa dan membawa materi atau media interaktif yang kontekstual dan segar dapat merangsangnya dari dalam.

Secara didaktis psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal belajar. Dikatakan demikian sebab secara psikologis alat bantu mengajar berupa media

pembelajaran sangat memudahkan siswa dalam hal belajar karena media dapat membuat hal-hal yang bersifat abstrak menjadi lebih kongkrit (nyata).

Terkait dengan efektivitas penggunaan media dalam proses pembelajaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1992:79) menegaskan bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, mengurangi atau menghindari terjadi adanya verbalisme, membangkitkan nalar yang teratur, sistematis, dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan nilai-nilai pada diri siswa. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan keinginan dan minat baru, serta membangkitkan motivasi belajar. Di samping itu, pengunaan media pembelajaran sangat penting karena secara langsung dapat menyingkat waktu. Artinya, pembelajaran dengan menggunakan media dapat menyederhanakan masalah terutama dalam menyampaikan hal- hal yang baru dan asing bagi siswa.

Nyatanya, media pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan minat belajar siswa. Jadi, cara merancang media yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran selain tergantung pada kemampuan guru, di sini juga dapat dikemukakan beberapa cara yang efektif untuk merancang media pembelajaran yang baik. Antara lain, (1) media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga jelas dan mudah dipahami oleh siswa; (2) media hendaknya dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; (3) media hendaknya dirancang tidak terlalu rumit dan tidak membuat anakanak menjadi bingung; (4) media hendaknya dirancang dengan bahanbahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; (5) media dapat dirancang dalam bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lainlain, tetapi dengan bahan yang murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang media dimaksud.

Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam penyampaian materi oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, media diharapkan dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sebagai inti dari kegiatan pendidikan, proses pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Artinya, tujuan pendidikan tidak akan pernah tercapai apabila interaksi belajar-mengajar tidak pernah berlangsung dalam pendidikan.

Berhasil tidaknya proses pembelajaran di ruang kelas juga ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: (1) faktor kemampuan guru; (2) faktor sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran; (3) faktor lingkungan sekolah; dan (4) faktor penggunaan alat bantu mengajar (media pembelajaran). Faktor kemampuan guru di sini paling tidak menyangkut dua kemampuan dasar, yakni kemampuan mendesain program dan keterampilan penyampaian kepada siswa.

Dalam pembelajaran di kelas selain metode pembelajaran yang tepat, guru juga perlu menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran adalah media yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan materi atau informasi dari guru kepada siswa. Selain itu, media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat untuk merangsang minat siswa sehingga diharapkan motivasi belajar siswa meningkat. Media pembelajaran dapat berupa media audio, media visual, atau video. Media pembelajaran dalam proses pembelajaran bertujuan untuk menyamakan persepsi siswa terhadap materi yang disajikan.

Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran sebenarnya telah diterapkan di sekolah- sekolah yang sudah mendukung pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah antara lain laptop, LCD proyektor, dan akses internet. Jika sarana dan prasarana yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik, hal ini akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Penggunaan teknologi berupa media pembelajaran dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu proses pembelajaran yang ada sehingga guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa secara berlebihan. Penggunaan media yang mudah juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru senior sehingga penerima dapat diminimalisir.

Jadiiii…

Ada tiga alasan mendasar perlunya digunakan media dalam proses pembelajaran di ruang kelas, terutama bagi para siswa sekolah dasar, yakni karena : Pertama, siswa cenderung masih berpikir kongkrit, sehingga materi pelajaran yang bersifat abstrak perlu divisualisasikan sehingga menjadi lebih nyata. Kedua, penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, mengurangi, atau menghindari terjadinya verbalisme, membangkitkan nalar yang teratur, sistematis, dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan nilainilai pada diri siswa. Ketiga, pembelajaran dengan menggunakan media dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi siswa karena dengan penggunaan media siswa dapat menyaksikan secara langsung hal-hal yang terjadi di sekelilingnya.

Sebenarnya ada beberapa cara yang efektif untuk merancang media pembelajaran yang baik, antara lain : (a) Media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga jelas dan mudah dipahami oleh siswa; (b) Media hendaknya dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; (c) Media hendaknya dirancang tidak terlalu menjelimet dan tidak membuat anak-anak menjadi bingung; (d) Media hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; (e) Media dapat dirancang dalam bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan bahan yang murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang media dimaksud.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran di ruang kelas ternyata berimplikasi terhadap beberapa hal antara lain : (a) Pada diri guru itu sendiri, yakni dengan penggunaan media dapat memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di ruang kelas; (b) Terhadap diri siswa, dimana dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar secara lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan; (c) Terhadap proses pembelajaran di ruang kelas, yakni dapat membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran, dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Rizka Aminatul Hikmah (mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama