Indahnya Toleransi Warga Arcawinangun

Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya saling membutuhkan satu sama lain didalam kehidupannya. Disamping itu, makhluk sosial juga membutuhkan agama. Agama adalah suatu ajaran tentang kebaikan yang membawa kehidupan manusia kearah lebih teratur . Di Indonesia terdapat berbagai macam sistem kepercayaan, diantaranya Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dengan adanya sistem kepercayaan ini, manusia akan memiliki tujuan didalam hidupnya. 

Dalam beragama pasti saling berkaitan dengan toleransi. Apa itu toleransi? Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati akan adanya perbedaan. Tujuan dari bertoleransi yaitu untuk menciptakan situasi yang harmonis demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.  Jadi, kita sebagai makhluk sosial yang memiliki latar belakang keagamaan berbeda diharapkan saling bertoleransi satu sama lain agar terciptanya kerukunan.

Toleransi dapat dibangun dengan kesadaran moral yang kuat sehingga akan menciptakan dampak yang lebih kontemporer. Mengurangi intoleransi sangatlah penting, tidak hanya dengan kesadaran moral yang berasal dari diri sendiri, tetapi juga membangun kesadaran sosial agar toleransi keagamaan dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. 

Saya tinggal di daerah Arcawinangun RT 01 RW 02, mayoritas warga disini adalah beragama Islam dan Kristen. Tempat ibadah yang paling banyak tersebar adalah Masjid, sedangkan tempat ibadah Gereja harus ditempuh dengan kendaraan terlebih dahulu. Dengan adanya perbedaan latar belakang masing-masing warga disini tidak menghalangi untuk saling berinteraksi. Meskipun begitu, warga di daerah saya yang beragama Islam juga terbagi menjadi dua kubu yaitu NU dan Muhammadiyah. Jadi, terkadang terdapat kebiasaan yang berbeda diantara dua kubu tersebut walaupun sama-sama beragama Islam.

Setiap malam jumat sering dilaksanakan tahlilan bergilir oleh bapak-bapak sekitar rumah saya, biasanya mereka menggelar acara seperti pengajian atau mendoakan orang yang sudah tiada. Antusias para warga pada kegiatan seperti itupun sangat tinggi, banyak yang turut datang untuk melakukan tahlilan tersebut. Pada sebagian umat Islam yang menganut kepercayaan Muhammadiyah, mereka tidak turut mengikuti kegiatan tahlilan akan tetapi mereka tetap menghargai kegiatan tersebut tanpa memberi komentar apapun. Serta, warga yang beragama lain juga tidak merasa terganggu dan tetap menghargai.

Lalu, RT di tempat saya juga rutin menggelar kerja bakti untuk membersihkan area jalan atau bangunan yang dirasa perlu dibenahi. Kegiatan tersebut membentuk ikatan silaturahmi antar sesama warga dan menumbuhkan sikap gotong royong. Hal ini dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang latar belakang agama. Dalam kegiatan ini biasanya, bapak-bapak atau remaja putra melakukan kerja bakti, sedangkan ibu-ibu dan remaja putri menyiapkan hidangan untuk makan siang yang akan disantap bersama-sama. Banyak sekali kegiatan di daerah rumah saya yang dilakukan untuk menjaga ikatan warga satu sama lain. 

Terdapat suatu moment dimana, apabila ada salah satu keluarga warga yang mendapat berita duka, semua warga di RT saya selalu saling bahu membahu. Contohnya, pada tahun 2020 buyut saya meninggal di pagi hari, tidak lama setelah itu banyak warga yang datang ke rumah untuk mengecek keadaan buyut saya, bahkan tetangga saya ada yang berprofesi sebagai perawat, beliau non Islam. Dengan senang hati ia membantu keluarga saya untuk mengecek kondisi dan membantu proses penguburan buyut saya sampai selesai. Adapula tetangga saya yang non Islam bahkan berbeda suku, juga turut membantu ibu saya dalam menerima tamu dan juga memasak beberapa makanan untuk keluarga saya, karena mereka tau kondisi di rumah saya semua orang sibuk sampai tidak sempat membuat masakan untuk dimakan. Saya tersentuh pada saat melihat toleransi ini, dalam latar belakang yang berbeda dapat terciptanya kerukunan. Toleransi sangat penting dalam kehidupan sehari hari, asalkan apa yang kita lakukan itu baik serta dapat memberikan manfaat kepada orang lain.

Contoh lainnya, pada saat ada hari besar Idul Fitri, Idul Adha, dan juga Natal. Semua warga sama-sama saling menghormati, terkadang saat Hari Raya Idul Fitri masyarakat Non-Muslim mendatangi setiap rumah masyarakat Muslim guna memberikan penghormatan atas hari besarnya. Akan tetapi ketika Non-Muslim merayakan hari rayanya kita sebagai umat Muslim dilarang mengucapkan kepada mereka, kita diperbolehkan hanya sebatas menghormati saja apabila mereka sedang beribadah. Dan pada saat Hari Raya Idul Adha, pembagian hasil qurban tidak hanya diberikan kepada orang yang beragama Islam saja namuwarga Non-Muslim juga mendapatkan daging qurban tersebut. Warga yang berbeda agama juga tidak merasa tersinggung apabila diberikan daging qurban, justru mereka turut menikmati kesenangan yang warga Muslim rasakan.

Disamping toleransi keagamaan, pada daerah saya sayangnya sudah tidak ada pengajian yang mengundang semacam ustadz, padahal pada tahun 2017 masih ada pengajian semacam itu, hal ini benar-benar sangat disayangkan. Menurut saya, kegiatan pengajian sangatlah penting daripada hanya menggelar panggung untuk berpentas seni saja. Remaja masjid di daerah saya juga sudah tidak aktif lagi. Kemungkinan kegiatan seperti  itu sudah tidak dilakukan karena tidak adanya koordinasi antara remaja masjid dan ketua RT. Seharusnya peran remaja masjid sangat dibutuhkan dalam pengembangan dakwah pada masa saat ini. 

Bisa saya simpulkan bahwa, warga yang ada di daerah Arcawinangun RT 01 RW 02 sangat menjunjung nilai toleransi keagamaan. Dapat dilihat dari beberapa contoh bentuk toleransi yang sudah saya ceritakan diatas. Dengan terciptanya toleransi keagamaan di daerah saya menimbulkan minim terjadinya konflik dan kehidupan bermasyarakat terasa nyaman.  Toleransi dapat dilakukan dengan : pertama, sikap saling menghormati, serta menghargai agama lain. Kedua, tidak mencela agama lain dengan berbagai alasan. Ketiga, saling tolong menolong antar sesama tanpa memandang latar belakang

Keagamaan memang rawan memunculkan konflik, dikarenakan ajaran masing-masing agama menjadikan setiap individu memiliki sudut pandang yang berbeda. Hal ini yang terkadang menimbulkan rasa agamanya adalah ajaran yang paling benar. Kepercayaan itulah yang membuat setiap orang berbuat baik ataupun buruk melalui mempelajari ajaran pada agamanya. Oleh karena itu, kita tidak boleh merasa agama kita paling unggul, untuk menghindari permasalahan itu. Adapaun cara lain untuk mengatasi konflik keagamaan, diantaranya :pertama, memiliki kesadaran bahwa agama yang dipercayai memiliki ‘tujuan’ perdamaian. Kedua, bertoleransi. Ketiga, mempererat tali persaudaraan dengan sesama.

Penulis : Niken Aulia Azzahra (mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

Editor : Dea Amelia



12 Komentar

  1. Nama : Risma Fauzah
    NIM : 2102010368

    Menurut pendapat saya, toleransi seperti demikian sangatlah bagus jika terus dilakukan antar masyarakat, karena hal ini dapat mengurangi perpecahan akibat dari perbedaan yang ada.

    BalasHapus
  2. Nama : Dwi Ramadani
    Nim : 2102010222
    saya setuju dengan artikel diatas bahwa toleransi memang penting untuk kita lakukan apalagi kita hidup di negara dengan berbagai keberagaraman seperti halnya di daerah arcawinangun tersebut merupakan suatu contoh yang baik dari perbedaan yang ada tersebut tidak menghalangi masyarakat untuk saling berinteraksi dan tolong menolong, serta dengan adanya toleransi tersebut sehingga kehidupan bermasyarakat menjadi lebih harmonis.

    BalasHapus
  3. Nama : Septia Tri Wahyuningsih
    NIM : 2102010203

    Menurut saya di daerah Arcawinangun tersebut wahlaupun terdapat berbagai penduduk memiliki latar belakang keagamaan berbeda diharapkan saling bertoleransi satu sama lain agar terciptanya kerukunan. Mengurangi perdebatan tentang berbagai masalah tentang agama perlunya kesadaran dari diri sendiri dan diimpelementasikan pada kehidupan sehari hari. Dalam masyarakat tersebut banyak kegiatan yang dilakukan yaitu adanya acara tahlilan bergilir oleh bapak bapak sekitar. Meskipun berlatar belakang agama yang berbeda beda namun mereka tetap antusias akan kegiatan kegiatan yang ada.
    Namun, tetap saja terdapat konflik konflik antar masing masing agama sehingga menjadi adanya konflik antar masyarakat.
    Terimakasih

    BalasHapus
  4. Nama : Imas Ayu Purnamasari
    NIM : 2102010208

    Menurut pendapat saya toleransi dalam beragama sangatlah penting bagi kehidupan masyarakat muslim maupun non muslim karena dengan adanya sikap menjunjung tinggi toleransi kita dapat mencegah terjadinya perpecahan atau pertikaian, serta menjadikan kehidupan yang nyaman dan damai.

    BalasHapus
  5. Nama :Retno Wulandari
    NIM: 2102010112

    Menurut pendapat saya, toleransi yang dijelaskan di atas patut ditiru atau bisa dijadiian contoh untuk Lingkungan-lingkungan lain yang mungkin rasa toleransi nya masih rendah. Dengan adanya toleransi di kehidupan masyarakat saya rasa akan membuat masyarakatnya merasa nyaman dan damai sehingga minim terjadinya konflik.

    BalasHapus
  6. Nama : Alifia Diva Nur Sabrina
    NIM : 2102010200

    Menurut pendapat saya, toleransi di lingkungan arcawinangun sangat lah baik, sebab menjaga toleransi terutama di perbedaan agama itu bisa menimbulkan keharmonisan di antar tetangga, menimbulkan kepercayaan yang kuat dan juga menghindari perpecahan atau masalah yang timbul.

    BalasHapus
  7. Nama: Rizky Nuraziz
    NIM: 2102010328

    Toleransi warga Arcawinangun memang patut dicontoh warga lain. Selama saya menetap disini sebagai anak kos saya merasakan bagaimana hangatnya berdampingan dengan orang yang mempunyai toleransi tinggi. Selain itu mereka sangat menjujung nilai kesopanan dan juga rasa peduli terhadap sesama juga tinggi. Seperti halnya ketika bulan ramadhan tiba warga non muslim selalu berbagi takjil untuk berbuka puasa. Selain itu warga non muslim juga mempersiapkan alas untuk sholat dimusholla yang memang kekurangan tempat.

    BalasHapus
  8. Nama : Putri Rahmawati
    NIM : 2102010265

    Menurut pendapat saya dengan adanya toleransi di lingkungan masyarakat seperti ini sangat bagus sebab itu semua dapat merukunkan masyarakat dan mempersatukan perbedaan diantara setiap warganya. Karena jika tidak adanya toleransi dan jika kita mengegoiskan kemauan atau pendapat dan pandangan kita sendiri itu tidak baik karena yang ada akan menimbulkan perpecahan.

    BalasHapus
  9. Nama : Devina Nur Zalfa Soraya
    NIM : 2102010318

    Perbedaan agama merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Namun, perbedaan ini tidak selalu membawa dampak negatif bagi masyarakat, bahkan bisa memiliki dampak positif jika ditangani dengan bijak. Dapat dilihat dari artikel tersebut mereka sangat menghargai perbedaan agama, Dalam dunia yang semakin global, menghargai perbedaan menjadi hal yang semakin penting untuk menjaga kerukunan dan perdamaian. Perbedaan yang ada dilingkungan mereka memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Dengan saling menghormati dan memahami perbedaan, sehingga mereka bisa hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.

    BalasHapus
  10. Nama : Alfin nuha
    Nim. : 2103030006

    Sikap toleransi yang di lakukan oleh warga arcawinangun sangat lah bagus patut kita contoh, disana banyak latar belakang agama yang berbeda tetapi masih rukun dan guyub, itu di karenakan komunikasi antar sesama warga masih terjalin dengan baik, contohnya di adakan kerja bakti tidak secara langsung itu membuat antar warga menjadi kenal satu sama lain. Toleransi dapat dilakukan dgan cara sikap saling menghormati, serta menghargai agama lain. Lalu tidak mencela agama lain dengan berbagai alasan. Dan, saling tolong menolong antar sesama tanpa memandang latar belakang nya

    BalasHapus
  11. Nama: Raihan Abdul Aziz
    NIM:1902010193
    Saya setuju dengan warga Arcawinangun menghargai sekaligus menghormati agama yang dianut oleh orang lain. Tidak mengganggu ibadah ataupun jalannya kegiaan agama lain. Tidak merusakan tempat ibadah dan menggagu ketenangan agama lain. Tidak melakukan tindakan penghinaan dan merendahkan agama orang lain.

    BalasHapus
  12. Nama : Putri Angelika
    NIM : 2102010290

    Dengan adanya berbagai macam agama tidak luput dari yang namanya konfilk karena kurangnya toleransi. kita sebagai umat yang beragama harus menumbuhkan dan memiliki rasa toleransi yang tinggi, karena walau bagaimana pun kita sebagai makhluk sosial saling membutuhkan satu sama lain, dengan adanya toleransi maka lingkungan pun akan damai, tentram dan rukun antar satu sama lain. bekerja sama atau gotong royong dalam suatu kegiatan dapat menjalin tali silaturahmi antar satu dengan lainnya, saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan dan tanpa memandang dari segi apapun, murni karena memang ingin membantu, dengan adanya sifat toleransi ini sangat kecil kemungkinan untuk terjadi konfilk antar umat beragama dan dengan toleransi ini tali silaturahmi antar umat beragama akan semakin erat.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama