Tokoh Pioner Muhammadiyah di Somagede Banyumas

Laporan ini berisi hasil wawancara dengan salah satu pengurus Muhammadiyah, Drs Sumuyut, mengenai tantangan dan peran Muhammadiyah dalam menghadapi perubahan sosial dan permasalahan yang ada antar masyarakat di Somagede, Banyumas. Wawancara dilakukan secara langsung dengan narasumber dan anggota kelompok yang terkait. Hasil wawancara menunjukkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan sosial yang terjadi di Somagede, Banyumas, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Drs, Sumuyut mengungkapkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah di wilayah Somagede, Banyumas adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama kaum remaja. Muhammadiyah juga berupaya mengembangkan program-program pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan, serta membantu masyarakat miskin dan kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.

Selain itu, Muhammadiyah juga berperan penting dalam bidang kesehatan dan sosial, terutama dalam penanganan masalah kesehatan dan bencana alam. Muhammadiyah memiliki banyak sekolah kesehatan dan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Muhammadiyah juga berperan aktif dalam penanganan bencana alam dan membantu masyarakat yang terdampak bencana untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Diharapkan bahwa laporan wawancara ini dapat memberikan gambaran tentang peran dan tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah dalam menghadapi perubahan sosial di Somagede, Banyumas. Hasil wawancara ini dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak terkait, terutama dalam mengembangkan program-program yang dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, hasil wawancara ini juga dapat memberikan inspirasi bagi organisasi-organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama dalam mengatasi perubahan sosial di Indonesia.

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi umat Islam di Indonesia melalui pendidikan dan dakwah. KH Ahmad Dahlan adalah seorang ulama yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1868. Dia merasa prihatin melihat kondisi umat Islam yang pada saat itu masih banyak yang buta huruf dan kurang mendapatkan pendidikan agama. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi umat Islam di Indonesia. Hingga saat ini organisasi Muhammadiyah masih terus aktif dan berjalan sebagaimana mestinya bahkan menjadi salah satu organisasi yang terus berkembang dalam membantu dan meringankan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Tidak terkecuali pada daerah terpencil, salah satu wilayah yang menjadi anggota kelompok Muhammadiyah adalah Somagede, Banyumas.

Drs Sumuyut mengatakan bahwasanya di Somagede sendiri masyarakatnya yang Muhammadiyah bisa dikatakan sedikit. Karena keterbatasan tersebut menjadikan masyarakat yang menganut muhammadiyah ikut ikutan dengan NU. Dengan kata lain, apa yang NU lakukan muhammadiyah juga lakukan. Minimya kegiatan kemuhammadiyahan juga dialami di masyarakat somagede. Pemuda pemudi muhammadiyahpun juga bisa dihitung. Walaupun hanya beberapa orang yang muhammadiyah tapi orang muhammadiyah tersebut kuat. Antara NU dan Muhammadiyah di Somagede ini sama sekali tidak ada perselisihan di pandangan masyarakat.

Di Kabupaten Banyumas sendiri terdapat kurang lebih 39 cabang dan salah satunya yaitu di Somagede. Pengurus dari cabang somagede diantaranya :

Ketua : Bambang Budiarso

Pembina : Haji Sultan Sohri dan Muhammad El Badrun, S.Pd.I.

Bendahara : Haris Cahyadi.

Majelis Tabligh : Drs Sumuyut, Sartim dan Sayudi.

Drs Sumuyut selalu mengisi khutbah di Kemawi (salah satu ranting somagede). Itu dilakukan setiap hari Jumat. Beliau juga sebagai pemangku masjid dekat rumahnya. Walaupun di Somagede tidak ada kegiatan ortom, tapi sering ketempatan kegiatan tersebut seperti mengadakan Darul Arqam, Tapak Suci, dan Pemuda Muhammadiyah. Bisa dikatakan cabang muhammadiyah Somagede tidak aktif.

Tidak banyak masyarakat yang ikut berperan aktif pada oraganisasi tersebut menjadi tantangan yang harus dialui oleh Muhammadiyah sendiri. Ini tentunya menjadi PR besar untuk pengurus Muhammadiyah di Somagede. Hal ini disampaikan langsung oleh Drs, Sumuyut sebagai salah satu pengurus Muhammadiyah. Lengkapnya fasilitas seperti tersedianya Masjid sebagai tempat perkumpulan anggota Muhammadiyah menjadi hal dasar yang terus diupayakan untuk meningkatkan semangat anggota dalam berorganisasi, terdapat sekolah dan pesantren yang masih aktif untuk memberikan pembelajaran kepada siswa/siswi sebagai bentuk penyebaran pendidikan dan agama islam yang formal dan dapat diterima dengan mudah di kalangan masyarakat.

Tantangan sosial yang terjadi sering kali menjadi faktor permasalahan dalam bermasyarakat, salah satunya perselisihan yang dilakukan oleh masyarakat dalam menggunakan fasilitas masjid Muhammadiyah, dengan kesigapan dan penanganan masalah dapat teratasi dengan baik. Selain itu, Muhammadiyah juga berperan penting dalam bidang kesehatan dan sosial, terutama dalam penanganan masalah kesehatan dan bencana alam. Dibuktikan dengan tersebarnya rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat contohnya di Kabupaten Banyumas ini terdapat klinik PKU Muhammadiyah Purwokerto yang berada dijalan M.Zein No.177, Dusun 1 Paasir Kidul Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas . Muhammadiyah juga berperan aktif dalam penanganan bencana alam dan membantu masyarakat yang terdampak bencana untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tokoh Muhammadiyah, dapat disimpulkan bahwa Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi umat Islam di Indonesia melalui pendidikan dan dakwah. Selain itu, Muhammadiyah juga melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Cara penyebaran Muhammadiyah dilakukan melalui strategi pendidikan, dakwah, pembentukan kelompok masyarakat. Dalam perkembangannya, Muhammadiyah berhasil menjadi organisasi Islam yang besar dan kuat di Indonesia dengan jaringan pendidikan yang luas dan kegiatan sosial yang aktif.

Muhammadiyah memiliki peran penting dalam memperbaiki kondisi umat Islam dan memberikan kontribusi dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, pedidikan dan permasalahan antar masyarakat. Dalam menjalankan misinya, Muhammadiyah terus berupaya untuk memajukan umat Islam dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Penulis : Nurul Apriyana, Amandha Rosalia Nursafna, Mei Diana Eka Suci, Desi Kuat Prichatin, Nurul Karimah (mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purwokerto)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama