Kenaikan BBM Terhadap Tarif Ojek Online

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sangat menentukan besarnya tarif pada ojek online, BBM merupakan bagian urat nadi dari transportasi yang sekarang menyebar di tengah masyarakat, Harga BBM naik menjadi Rp 10.000 untuk Pertalite ternyata cukup membuat kisruh masyarakat. Pasalnya, bensin subsidi yang sangat diandalkan ini sebelumnya dibanderol relative sangat terjangkau, yakni dengan harga Rp 7.650 per liter.Tentunya dengan naiknya harga BBM sangat berpengaruh dengan tariff ojek online, dimana para operator pasti akan menyesuaikan kenaikan harga BBM dengan tarif, karena sudah pasti para regulator tidak mau rugi .Tapi disisi lain para operator dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit dimana tanpa menaikkan tarif saja pengguna jasa ojek online sangat sedikit, apalagi dengan menaikkan tarif ojek online.

Tarif ojol akan naik secara resmi pada awal September 2022. Kenaikan tarif dilakukan di beberapa daerah. Yang pertama meliputi Sumatrea, Jawa (selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan Bali, batas bawah dari Rp1.850 menjadi Rp2.000 (naik 8 %), untuk batas atas dari Rp2.300 menjadi Rp. 2.500 (naik 8,7 %). Sedangkan yang kedua Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mengalami kenaikan, batas bawah dari Rp2.250 menjadi Rp2.550 (naik 13%), untuk batas atas dari Rp2.650 menjadi Rp2.800 (naik 6 %).Sementara dan yang ketiga meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku dan Papua, kenaikan batas bawah Rp2.100 menjadi Rp2.300 (naik 9,5 %), dan batas atas Rp2.600 menjadi Rp2.750 (naik 5,7 %).

Pemerintah seharusnya membuka mata terhadap pengaruh dari kenaikan harga BBM terutama dalam bidang transportasi umum, karena banyak masyarakat Indonesia setiap melakukan aktivitas baik berangkat sekolah ataupun kerja sering menggunakan transportasi umum. Jika harga BBM naik maka akan bertambah juga harga dari penggunaan pada transportasi umum. Hal ini akan menyulitkan bagi masyarakat umum karena jumlah pengeluaran mereka akan bertambah. Seharusnya subsidi itu diberlakukan bertujuan untuk masyarakat kalangan bawah. Hanya karena subsidi tepat sasaran bukan berarti masyarakat biasa harus menambah pengeluaran nya demi menyamai para pesohor elit, karena prioritas utama dari subsidi adalah masyarakat kecil. pemerintah harus mengkaji dan menghitung ulang dampak dan akibat kenaikan BBM bagi rakyat menengan bawah atau kalangan bawah dengan lebih memperhatikan dan memprioritaskan nasib mereka yang semakin prihatin dan kesulitan akan hidupnya. Dalam hal ini, yang harus dikedepankan adalah nasib serta kemaslahatan rakyat di kalangan bawah bukan di kalangan elit saja.

Dalam situasi yang sulit saat ini, pemerintah harus membuat keputusan yang menjadikan pilihan terakhir, yaitu dengan mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis bahan bakar yang mendapatkan bantuan akan dapat mengalami penyesuaian. Banyak orang kini sudah bergantung pada transportasi ojek online untuk mempermudah mobilitasnya dalam beraktivitas. Itulah mengapa kenaikan tarif ini memberatkan banyak pihak, baik driver maupun pengguna aktif ojek online, kenaikan tarif ini akan ikut mengerek inflasi tahun ini lebih tinggi karena dapat memberikan efek rambatan terhadap kenaikan barang-barang lain,inflasi secara keseluruhan akan naik menjadi 6,27% pada akhir tahun ini, naik dari perkiraan awal 4,35% sebelum ada kenaikan harga BBM. Ini sudah menghitung dari segi inflasi terhadap kenaikan tarif ojol akibat kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah mulai 3 September lalu. inflasi secara keseluruhan akan naik menjadi 6,27% pada akhir tahun ini, naik dari perkiraan awal 4,35% sebelum ada kenaikan harga BBM.

Ratusan driver atau pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams) unjuk rasa menyuarakan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengkritik penyesuaian tarif baru. Para driver ojol menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Jalan Diponegoro, Kota Medan. Mereka menuntut harga BBM bersubsidi, terutama Pertalite, kembali seperti semula. Mereka juga mengkritik penyesuaian tarif baru untuk zona di Pulau Sumatera oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).Bukan hanya di kota Medan dan sekitarnya saja demo juga terjadi di beberapa kota ,pasal nya demo itu terjadi karena para ojol merasa para driver ojol sangat dirugikan dan paling terdampak akibat kenaikan bbm ini. Karena mereka menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi bekerja, bensin mereka yang membeli, perawatan motor pun dari mereka sendiri, bahkan hingga jaket pun mereka membeli. Lantas jika biaya BBM ikut naik para ojol jelas merasa sangat keberatan dengan hal tersebut.Mereka juga menghimbau pemerintah untuk menepati janjinya kerana mereka menagih pemerintah untuk mengeluarkan payung hukum untuk profesi ojol. Pasalnya pemerintah sudah berjanji menyediakan payung hukum dari dua ribu delapan belas namun hingga sekarang belum terealisasi dengan baik.

Alasan pemerintah menaikkan harga BBM yang dipicu oleh semakin besarnya beban subsidi dan ketidaktepatan sasaran pemberian subsidi BBM perlu ditinjau kembali. Jika pemerintah melihat subsidi sebagai beban, maka tentunya hal ini memang akan terasa memberatkan. Tetapi jika subsidi ditinjau sebagai bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka subsidi tidak akan lagi menjadi sebagai sebuah beban bagi pemerintah. Di sisi lain alasan tidak tepatnya sasaran pemberian subsidi yang kerap dijadikan alasan oleh pemerintah untuk menaikkan harga BBM bisa jadi merupakan upaya pemerintah untuk membatasi masyarakat dalam menikmati keberhasilan kerja pemerintah dalam bidang ekonomi. Padahal dengan semakin banyaknya masyarakat yang bisa menikmati subsidi BBM, maka kesuksesan pemerintah dalam bidang ekonomi akan lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat.Lagi pula jika ingin menciptakan sebuah keadilan ekonomi, instrumen pajak bisa digunakan untuk melakukan pemerataan ekonomi tidak melulu harus dalam bentuk pengurangan subsidi. Tetapi metode ini rupanya kurang optimal, mengingat mayoritas masyarakat kita merupakan masyarakat golongan kelas ekonomi menengah ke bawah sementara golongan masyarakat yang termasuk dalam golongan ekonomi kelas atas jumlahnya tentunya lebih sedikit sehingga penerimaan pajak tidak optimal.

Imbas dari naiknya tarif ojek online ini juga sangat mempengaruhi para mahasiswa yang masih mengguakan jasa ojek online dan beberapa pekerja atau karyawan yang masih memilih alternative kendaraan tersebut ,para mahasiswa mungkin sebagian sudah banyak yang menggunakan kendaraan nya sendiri tetapi sebagian nya lagi hanya mengandalkan transportasi umum ,jika tarif ojek naik karna kenaikan bbm juga maka para mahasiswa atau terutama para anak kos pasti sangat keberatan akan hal tersebut,pasalnya uang bulanan mereka saja tidak seberapa,mungkin hanya cukup untuk makan dan biaya beli buku dll.Jadi jika di tambah tarif ojek yang mahal maka mereka semakin kesulitan untuk mengatur keuangnya ,bahkan bukan hanya itu saja imbas dari kenaikan bbm ini juga mempengaruhi bahan pangan seperti halnya ,beras,telor atau mie instan yang merupakan makanan sehari-hari anak koatau mahasiswa .Berharap pemerintah buka mata dan bisa mengatasi hal ini dengan cepat agar para masyarakat bawah bisa dengan tenang dan nyaman dan tidak menimbulkan kisruh atau keributan.

Para driver ojek online menyampaikan keluh kesah nya yang mana mengenai kenaikan bbm berdampak pada pendapatan mereka yang semakin turun bahkan sepi tidak seperti biasanya, Pendapatan sangat minim dan pengeluaran sangat banyak, disisi lain penumpang ojol sangat sedikit, menyusul makin banyaknya pesaing dari berbagai jenis platform ojol dan juga dari driver itu sendiri. Kendaraan tanpa adanya bbm tidak akan jalan. karna saat ini profesi pengemudi ojol lah yang bisa diandalkan,Sedangkan stok bbm subsidi saat ini masih sangat kurang. Karena beberapa kali di spbu masih banyaknya bbm yang cepat habis dan mengalami antrean panjang untuk pengisian.

Respon pemerintah mengenai keluhan masyarakat terhadap kenaikan bbm yang saat ini sedang menjadi polemik,Menurut penyampaian oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Pemerintah akan terus memperhatikan dampak dari penyesuaian harga BBM di masyarakat. Pemerintah memberikan dorongan dengan berbagai tambahan bantuan sosial dalam bentuk pengalihan kebijakan subsidi agar dampak dari kenaikan harga BBM tersebut tidak membebani masyarakat. Selain itu, Pemerintah juga tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga yaitu selama 2022 akan tetap berada pada kisaran 5,1%-5,4%.

Pemberian subsidi di tengah krisis global harus dilakukan secara cermat agar BBM bersubsidi tepat sasaran dan berdasarkan asas keadilan. Aturan mengenai Pertalite dan Solar bersubsidi yang sedang disusun Pemerintah harus menjamin bahwa subsidi BBM diberikan secara tepat sasaran aturan terkait pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar yang ditargetkan rampung pada Agustus mendatang. Aturan itu akan berisi kriteria kendaraan yang nantinya dilarang menggunakan Pertalite dan Solar bersubsidi, Konsumsi BBM bersubsidi yang melebihi kuota memunculkan dugaan sejumlah pihak akan adanya perubahan pola konsumsi dan BBM kadar oktan atau research octane (RON) 92 jenis Pertamax ke Pertalite. Kendaraan yang seharusnya tidak mendapatkan BBM bersubsidi kini banyak beralih menggunakan Pertalite karena kenaikan harga minyak dunia buntut konflik global, Jika kendaraan yang masuk kategori mewah menggunakan BBM subsidi, itu artinya mereka telah mengambil hak masyarakat kelas menengah ke bawah.Upaya yang dilakukan para stakeholder terkait ini dapat memastikan distribusi Pertalite dan Solar diberikan tepat sasaran.

Tiga bantuan sosial disiapkan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat yang berisiko terdampak kebijakan bahan bakar minyak.Sebanyak Rp 24,17 triliun dibagai lagi menjadi tiga jenis bantuan, meliputi bantuan langsung tunai sebesar Rp 12,4 triliun untuk keluarga kurang mampu.Subsidi terhadap upah menacapai Rp 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan, bantuan transportasi, serta perlindungan sosial tambahan untuk ojek daring, angkutan umum, dan nelayan sebesar Rp 2,17 triliun.Bantuan BLT BBM sebesar Rp 600 ribu bagi penerima dibagikan dalam dua tahap pada bulan September dan Desember 2022 sebagia besar disalurkan lewat PT Pos Indonesia . Pemerintah harus memastikan, dampak kenaikan harga BBM ini bisa meredam dengan menerapkan kebijakan yang tepat.Krena angka kemiskinan sudah diprediksi bakal meningkat karena kenaikan harga tidak dibarengi peningkatan pendapatan masyarakat.Tata yang mengelolah penyaluran BLT BBM dan bantalan sosial juga harus dibenahi agar lebih tepat sasaran.

Sehubungan dengan kenaikan harga BBM yang membuat panik, frustasi atau marah, dan menyalahkan pemerintah karena membuat kehidupan makin sulit.Cara menyikapi kenaikan bbm agar tidak frustasi dan bisa mendapatkan jalan keluar akan hal ini,berikut beberapa cara yang bisa ditempuh dalam menyikapi pengeluaran yang semakin besar dan berat dengan cara:

Mengurangi pengeluaran yang banyak dengan melatih diri membiasakan budaya hemat. Misalnya dengan mengubah gaya hidup kita seperti yang terbiasa jajan di luar diubah dengan memasak sendiri, atau dengan mengurangi jajan di luar. Bagi pecandun rokok yang sehari menghabiskan 2 (dua) bungkus rokok menjadi 1 (satu) bungkus atau berhenti sama sekali.

Memaksimalkan jumlah terhadap penumpang dalam satu kendaraan. Bagi yang mempunyai kendaraan atau telah mendapat fasilitas kendaraan bisa buat janjian pergi dan pulang kerja bersama- sama.Pengeluaran harga terhadap bensin atau solar bisa lebih ringan jika ditanggung bersama-sama.

Menggunakan mode transportasi non BBM, misalkan sewaktu-waktu bisa dengan bersepeda atau berjalan kaki bagi yang masih kuat dan bugar. Selain dapat menghemat pengeluaran juga membuat tubuh kita akan mejadi sehat dan bugar.atau bisa menggunakan sepada yang tidak membutuhkan bahan bakar minyak.

Kurangi kegiatan di luar rumah untuk urusan yang tidak begitu penting. Misalkan mengatur waktu liburan atau belanja yang lebih berkualitas. Kita perbanyak mengadakan pertemuan dengan keluarga. Semakin sering meluangkan waktu kita dengan keluarga maka semakin baik hubungan bathin dan komunikasi anggota keluarga.

Penulis : Siti Darajatun (mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Purwokerto)





1 Komentar

  1. Saya sangat setuju dengan artikel ini, karna saya merasakan sekali dampak kenaikan bbm ini terhadap ojek online, yang bisanya saya oreder makanan sekarang mikir mikir dulu. Menurut saudara adakah solusi yang tepat untuk mengatasi dampak kenaikan bbm ini terhadap ojek online?
    Indi Nikmatul Kamaliah (2106040017)

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama